MerahPutih.com - Laporan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkap Tiongkok memiliki People’s Armed Forces Maritime Militias (PAFMM) atau milisi maritim dalam kapanye atas klaim Laut China Selatan.
Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai, kondisi tersebut bukan temuan baru.
Ia menuturkan, selama ini Coast Guard Tiongkok dan juga nelayan Negeri Tirai Bambu sering terlihat agresif di wilayah perbatasan negara-negara ASEAN dengan Laut China Selatan. Bahkan, tak jarang masuk ke wilayah laut Indonesia.
Baca Juga:
Jelang Pemilu Makin Panas, DPR Peringatkan Jenderal Andika sebagai Panglima TNI
“Saya meyakini Angkatan Laut Indonesia dan juga Bakamla sudah lama mengetahui strategi," kata Sukamta dalam keteranganya, Minggu (14/11).
Menurut Sukamta, mestinya Indonesia juga melakukan langkah yang juga kuat untuk mengklaim wilayah Laut Natuna Utara dan Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) yang ada di wilayah Laut China Selatan. Yakni dengan cara yang sebanding dengan Tiongkok, yaitu dengan mengerahkan Coast Guard dan nelayan-nelayan Indonesia.
“Wilayah yang dibiarkan kosong akan mengundang pihak asing untuk masuk dan mencuri sumber daya laut yang ada di wilayah Indonesia,” terang Sukamta.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua Fraksi PKS berharap ada upaya Panglima TNI terpilih Andika Perkasa yang lebih kuat dan taktis dalam mengamankan wilayah Indonesia terutama di Laut Natuna Utara yang rawan terhadap klaim atas Laut China Selatan.
Yaitu memperkuat pengerahan angkatan laut dan nelayan-nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara bisa jadi langkah pengimbang pergerakan Tiongkok di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Salah satunya pemerintah bisa memberikan fasilitasi kepada para nelayan berupa alat komunikasi dan juga bahan bakar untuk melaut.
"Ini akan memperkuat klaim wilayah Indonesia dan juga akan meningkatkan kesejahteraan nelayan kita,” ujarnya.
Anggota DPR asal Yogyakarta ini juga mengingatkan pemerintah untuk memperkuat langkah-langkah diplomasi dengan menjalin kerja sama keamanan dengan negara-negara ASEAN dan komunikasi dengan pemerintah Tiongkok.
“Ini yang kita berharap, Panglima TNI bisa memperkuat gestur kita di tingkat regional sehingga kedaulatan Indonesia terjaga dengan baik,” tutup Sukamta. (Knu)
Baca Juga:
Pengamat Nilai Interupsi Legislator PKS Saat Paripurna Panglima TNI Kurang Tepat