Agar Sandal Jepit Karet Putus Tak Terbuang Percuma

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Jumat, 17 Desember 2021
Agar Sandal Jepit Karet Putus Tak Terbuang Percuma
Sandal jepit karet digunakan pas banjir pun asyik. (Foto: Unsplash/roopak ravi)

SANDAL jepit karet enggak selalu identik dengan kaum melarat. Sekarang, sandal jepit jadi alas kaki paling populer di semua kalangan. Bedanya, kalau orang duit cekak beli sandal jepit cap burung layang-layang dan sejenisnya. Sedangkan, orang berdompet tebal tentu menjatuhkan pilihan pada sandal jepit karet bermerek gajah atau flip-flop asal Brazil.

Baca juga:

Balada Fans K-Pop Tergila-Gila Sendal Jepit Swallow Made In Negeri Aing

Meski berbeda-beda merek dan harga, tetap sandal jepit karet jua jadi idaman banyak orang. Khusus bagi sandal jepit karet cap burung layang-layang dengan alas berwarna putih dan bagian bawah biasanya hijau, meski ada juga warna lain, punya banyak memori bagi penggunanya.

Selain murah dan mudah dijumpai, sandal jepit karet punya banyak manfaat meski di saat kondisi telah putus bagian pengaitnya.

sandal jepit
Sandal Jepit elemen penting orang Indonesia saat Pelesiran. (Foto: Unsplash/rui silvestre)

Jika sandal putus, biasanya tak langsung dibuang. Sandal jepit karet punya tiga pentol sebagai pengait. Di antara ketiga pentol, paling sering putus biasanya di bagian depan. Terkadang, pentol depan putus padahal kondisi keseluruhan sandal masih bagus. Tentu akan mubazir bila langsung dibuang.

Jika sandal jepit karet putus biasanya pengguna akan mencari peniti. Langkah pertama, tusuk menggunakan bagian peniti tajam ke bagian karet penghubung pentol. Setelahnya, kancingkan peniti. Kontan, peniti tersebut akan mengait menggantikan fungsi pentol nan sudah potol. Dengan begitu, sandal bisa kembali digunakan.

Secara sepintas memang tak ada beda sandal dengan pentol utuh dan sudah diganti peniti. Namun, bila diselisik akan terlihat bedanya di bagian pengait tampak lebih pendek dibanding dengan pengait berpentol. Dari sisi suara langkah pun, sandal jepit berpeniti akan lebih nyaring saat bergesekan dengan aspal atau bidang keras lainnya. Demi meredam suara, biasanya ada sebagian orang menambahkan karet gelang di peniti agar selain anti-bising juga lebih rekat.

sandal jepit
Jangan buang sandal jepit meski hanya satu bagian. (Foto: pixabay/capri23auto)

Peniti memang tidak lama bertahan. Entah bentuknya jadi tak karuan sehingga tak lagi sanggup mengait atau bisa saja copot tanpa sengaja. Kalau sudah begitu, biasanya sandal belum jua dibuang. Pengguna tinggal mengganti peniti baru. Beres. Selama karet pengaitnya masih kuat dan panjang maka tak ada alasan untuk tak menjodohkannya dengan peniti.

Baca juga:

Ini nih Bahayanya Keseringan Pakai Sandal Jepit

Nah, kalau karet pengait sudah tak sanggup, tentu jangan langsung dibuang. Bagian alasnya bisa dikreasikan menjadi banyak hal. Kalau kamu punya waktu sangat luang dan jiwa seni tinggi, bisa jadikan alas sandal berwarna putih sebagai bidang untuk digurat menjadi gambar apa saja. Bisa juga alas tersebut dijadikan roda untuk mainan mobil-mobilan dari bungkus rokok dan sebagaianya. Di samping itu, bisa juga bagian tersebut digunakan sebagai semacam alat pemoles lem dan lainnya. Bahkan, bisa juga jadi media curhat.

Bagi para generasi 90-an demen main bola plastik. Sandal sudah tak lagi bisa digunakan karena putus atau sudah rusak parah biasa dijadikan gawang. Main bola model gawang sandal harus benar-benar akurat sebab bola tersandung sedikit tidak dihitung gol. Kesepakatannya, gol harus dengan bola geleser rebahan banget.

sandal jepit
Sendal jepit karet legendaris. (Sumber: Twitter/@txtdrsijuki)

Sandal kan sepasang. Emang kamu sendirian! Nah, kalau salah satu sudah putus parah dan tak lagi bisa dipakai, kan masih ada bagian satunya. Kan pakai sandal beda sebelah bisa saja jadi fashion statement. Lagian, kalau main bola plastik pasti hapal ada aja pemain harus banget pakai sandal katanya sih biar bisa banana kick alias tendangan pisang. Sandal sebelah saja bisa banget buat pemain spesialis misang.

Bagin cabang olahraga rumahan berkenaan dengan lari, semisal galasin, lagi-lagi ada tipe orang harus menyarungkan sandal jepit karet di tangan agar konon bisa berlari secept hyena. Entah mitos apa bukan, pokoknya sandal sebelah sangat cocok buat orang tipe begitu. Intinya, mendukung perbaikan lingkungan dengan tidak menghamburkan limbah karet. (*)

Baca juga:

Sandal Jepit, Bawaan Wajib Orang Indonesia saat Pelesiran

#Fashion #Tren Fesyen #Sandal Jepit #Desember Akal-Akalan Negeri Aing
Bagikan
Bagikan