Adakan Acara May Day di Istora Senayan, Kelompok Buruh Terpecah

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 01 Mei 2019
Adakan Acara May Day di Istora Senayan, Kelompok Buruh Terpecah
Presiden KSPI Said Iqbal (Foto Facebook)

Merahputih.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pihaknya hanya menggelar perayaan May Day di Istora Senayan saha. Said menegaskan Tidak menggelar aksi may day lokasi lain seperti Patung Kuda atau Istana Negara.

Menurut Iqbal, alasan digelar di Istora Senayan agar tak mengganggu masyarakat lainnya.

"Kami menyelenggaran ini di Tenis indoor Senayan, yang akan hadir di lapangan Tenis indoor Senayan ini dari semalam diterima lebih dari 40 ribu, " kata Said di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4).

Beredar informasi, aksi buruh ini terpecah. Yang menggelar acara di Istana Negara diduga kaum buruh pro Joko Widodo. Sementara di Istora yang pro Prabowo Subianto.

Said melanjutkan, massa yang datang saat peringatan hari buruh berasal dari seluruh Jabodetabek. Selain itu, mereka juga menggelar perayaan di seluruh Indonesia.

Said Iqbal di Balai Kota Jakarta
Presiden Konfedarasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/8). Foto: MP/Asropih

KSPI sendiri merayakan mayday dengan turun ke jalan terpusat di kantor gubernur masing-masing daerah seperi, Bandung di gedung sate, Semarang, Jepara dan Surabaya.

"Kemudian di Gresik wilayah se-Jawa timur. Catatan yang kami terima hampir lebih, 50 ribu buruh, di Batam Kepulauan Riau itu hampir 20 ribu buruh, di Medan, banjamarsin, Samarinda , kemudian di Makasar palu Kendari, Maluku kemudian sebagai di Papua Barat," jelas Said.

Ia memprediksi ada 500 ribu buruh seluruh Indonesia yang turun ke jalan. "Tidak hanya KSPI, 500 ribu itu seluruhnya, kspi yang terbesar se-Indonesia melakukan may day, dengan long march dan kejalan kaki sekitar ratusan Rabu," jelas Said.

Menurut Said, isu yang disuarakan utama adalah kesejahteraan buruh, demokrasi jujur dan damai.

"Kami harus memastikan demokrasi harus jujur, pilpres dan pileg sampai nanti diumumkan resmi oleh KPU pada 22 Mei harus berlangsung jujur. Tidak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada manipulasi data, tidak boleh ada hal-hal yang merugikan salah satu pihak Paslon capres maupun caleg-caleg buruh yang maju dalam pileg ini, " jelas Said. (Knu)

#KSPI #Said Iqbal #Hari Buruh #May Day
Bagikan
Bagikan