Ada Upaya Menjegal AHY Jelang Pilpres 2024

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 02 Februari 2021
Ada Upaya Menjegal AHY Jelang Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: MP/Instagram.com/AHY)

MerahPutih.com - Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono mengaku ada upaya pengambilalihan kepemimpinan secara paksa dan mendapat dukungan dari pejabat penting pemerintah.

Pengamat politik, Jerry Massie menilai, goyangan semacam ini bukan hanya sekali lantaran beberapa pendiri, seperti Ventje Rumangkang dan sejumlah pendiri lainnya pernah menggugat.

Baca Juga

Moeldoko Ingatkan AHY: Jangan Ganggu Pak Jokowi, ini Urusan Saya!

"Memang selain almarhum Ventje ada dua juga yang sudah meninggal Sys Ns dan Sultan Bhatoegana," kata Jerry kepada MerahPutih.com, Selasa (2/2).

Menurut Jerry, kepemimpinan AHY bakal dirong-rong entah itu pendiri atau orang dalam dan juga orang dekat Jokowi, seperti penuturan AHY.

Gerakan tersebut, menurut Jerry, sebagai upaya menjegal Partai Demokrat pada pilkada 2022 jika tak ada aral melintang atau ditunda sampai 2024, tapi masih menunggu keputusan DPR.

"Upaya paksa berarti ada rencana melengserkan AHY. Memang kepemimpinan Demokrat agak beda antara SBY dan putranya, AHY," kata Jerry.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) . (ANTARA/ HO)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) . (ANTARA/ HO)

Jerry menyebut ini bagian dari kudeta politik dan mereka perlu betul-betul antisipasi. Menurut Jerry sudah ada banyak contoh terjadi peralihan kekuasaan dari partai-partai yang ada.

"Jika AHY digoyang bisa jadi partai ini akan terpecah akan ada dualisme, seperti PPP," kata Jerry.

Serta Golkar, kubu Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung. Bahkan 2010, internal PKB juga terbelah, kubu Muhaimin Iskandar dan mendiang mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur).

Sebelumnya, AHY menduga ada gerakan politik yang dilakukan pejabat lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (1/2) AHY mengungkapkan kecurigaannya setelah mendapatkan informasi dari banyak pihak tentang gerakan itu.

"Yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Joko Widodo," kata AHY.

AHY merinci, manuver politik ini diinisiasi oleh lima orang kader dan eks kader partai Demokrat, serta seorang pejabat tinggi pemerintahan.

AHY tidak menyebut nama pejabat tinggi pemerintahan itu. Alhasil, publik hanya bisa menerka-nerka sosok pejabat tinggi yang dimaksud putra sulung Presiden RI ke-5, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Selang berapa jam usai konferensi pers AHY, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief menyebut nama pejabat tinggi yang dimaksud.

Lewat cuitannya, Andi dengan tegas menyatakan jika Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko merupakan sosok di balik upaya kudeta tersebut.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," cuit Andi lewat akun pribadinya. (Knu)

Baca Juga

Demokrat Tuding Moeldoko Ingin Kudeta AHY untuk Pencapresan 2024

#Partai Demokrat #Agus Harimurti Yudhoyono
Bagikan
Bagikan