MUSEUM seluas 18.300 meter persegi ini akan dibuka di pusat kota Colorado Springs. Akan menjadi salah satu museum yang paling mudah diakses dan interaktif di dunia," menurut siaran pers. Museum ini adalah museum Olimpiade pertama yang berada di Amerika Serikat.
Bangunan ini diatur dalam busur narasi berurutan. Akan memungkinkan pengunjung untuk melakukan “perjalanan" bersama atlet saat mereka beralih dari pelatihan menuju kompetisi, dan pada saat upacara medali.
Baca juga:

Tempat ini didesain yang memungkinkan pengunjung mendapat pengalaman yang disesuaikan dengan penggunaan chip yang tertanam di tiket. Tiket tertanam chip ini akan meminta informasi spesifik tentang olahraga atau atlet favorit pengunjung. Informasi tersebut akan muncul di layar di setiap layar pameran yang berbeda.
Kamar-kamar juga akan menyajikan informasi tentang sejarah Pertandingan Musim Panas dan Musim Dingin. Tidak ketinggalan U.S. Olympic and Paralympic Committee Hall of Fame. Sepanjang proyek, para atlet yang tergabung dalam tim AS juga dilibatkan sebagai konsultan untuk menciptakan pengalaman otentik.
“Komunitas alumni Olimpiade dan Paralimpiade sangat gembira bahwa kami sekarang memiliki rumah fisik untuk kisah-kisah kami di Olympic City USA. Serta tempat bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan merayakan,” jelas Benita Fitzgerald Mosley, juara Olimpiade 1984 dan anggota BOD museum.
Baca juga:
Atlet Internasional Boleh Masuk AS Untuk Ikut Event Olahraga

Dilansir laman T+L, museum ini menghabiskan biaya pembangunan lebih dari Rp1,3 triliun. Menurut The Associated Press, melebihi bujet sekitar Rp219 miliar dari anggaran yang telah ditentukan pada awal tahun 2017.
Pembukaan museum akan membantu memperkuat reputasi Colorado Springs sebagai Olympic City USA. Kota ini sudah menjadi markas besar bagi komite Olimpiade dan Paralimpiade AS, Pusat Pelatihan Paralimpik dan Olimpiade Colorado Springs, dan lebih dari 20 badan pemerintahan Olimpiade nasional.
Pembukaan tahun ini menandai peringatan 40 tahun Olimpiade Moskwa pada tahun 1980, yang diboikot oleh tim AS karena invasi Uni Soviet ke Afghanistan. Atlet yang memenuhi syarat untuk pertandingan tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk bersaing juga akan ditampilkan di museum.
Tiket untuk museum akan tersedia untuk umum mulai tanggal 22 Juli. Harga tiket masuk untuk dewasa dipatok Rp365 ribu dan Rp220 ribu untuk anak-anak berusia tiga hingga 12 tahun. Untuk manula di atas 65 tahun dan pihak militer dijual dengan harga Rp290 ribu. Anak-anak berusia dua tahun ke bawah bebas biaya. (lgi)
Baca juga:
Kejuaraan Wimbledon Dibatalkan untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Dunia II