AWAL tahun menjadi momen perusahaan menggelar kick-off meeting untuk mengumumkan target dan strategi bisnis yang baru. Tentunya, target perusahaan tak akan tercapai tanpa kontribusi yang optimal dari karyawan. Di sinilah divisi Human Resources (HR) punya pengaruh besar dalam mengelola karyawan agar lebih betah, semangat, dan produktif dalam bekerja.
VENTENY (PT VENTENY Fortuna International) sebagai perusahaan teknologi meyakini bahwa pertumbuhan perusahaan akan berbanding lurus dengan pertumbuhan karyawan. Misalnya, perusahaan ingin meningkatkan revenue. Langkah pertama, perusahaan harus menciptakan stabilitas antara perusahaan dan karyawan. Karyawan membutuhkan pelatihan, benefit atau perks, dan juga kompensasi yang memadai, agar dalam bekerja mereka merasa nyaman dan engage dengan perusahaan.
Baca juga:
“Sementara dari sisi perusahaan, kami mengerti jika perusahaan tidak bisa mengalokasikan anggaran secara masif untuk kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, strategi budgeting yang tepat sangat dibutuhkan agar stabilitas perusahaan dan karyawan tetap terjaga, serta membantu perusahaan untuk meningkatkan revenue,” ujar Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya berdasarkan keterangan resminya.
Salah satu strategi budgeting yang dapat diterapkan perusahaan adalah activity-based budgeting (ABB) atau anggaran berbasis aktivitas. Metode ini mencatat dan menganalisis variabel biaya pada suatu aktivitas. ABB berbeda dengan sistem budgeting tradisional yang membuat perkiraan biaya berdasarkan biaya historis. Metode ini memperhitungkan cost driver yang spesifik pada setiap aktivitas, seperti gaji karyawan dan jam kerja.
Baca juga:
Mengulik Strategi Perusahaan Kekinian Agar Diincar Jobseeker

Metode ABB memungkinkan divisi HR untuk menilai berbagai aspek serta biaya terkait karyawan secara komprehensif, dan memproyeksikan dampaknya dengan target perusahaan. Di sisi lain, metode budgeting yang kritis ini turut membantu perusahaan melakukan efisiensi anggaran.
Selain metode budgeting, VENTENY juga mengajak divisi HR meningkatkan adopsi teknologi digital agar alokasi serta pemanfaatan budget lebih efisien dan strategis. Kini adopsi teknologi bagi divisi HR tidak sebatas urusan rekrutmen dan administrasi saja, melainkan sudah berkembang sampai urusan pemenuhan kebahagiaan dan produktivitas karyawan.
Aspek kebahagiaan dan produktivitas karyawan yang patut diperhatikan perusahaan adalah kesempatan pengembangan diri. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, anggaran untuk aspek ini meningkat sebanyak 14,2 persen di AS. 68 persen dari pemimpin divisi HR menilai bahwa pengembangan critical skill individu untuk beradaptasi pada industri yang kompetitif semakin dibutuhkan, terutama di tahun-tahun mendatang. Ini menandakan perusahaan semakin serius berinvestasi pada pertumbuhan karyawan. (and)
Baca juga: