FILM A Man Called Ahok adalah film biopik dari mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau yang juga dikenal dengan Ahok. Film yang diadaptasi dari buku karya Rudi Vanika dan disutradarai oleh Putrama Tuta ini, sudah rilis pada 8 November 2018.
Alih-alih berfokus pada kisah politiknya, film ini berkisah masa kecil Ahok bersama keluarganya, terutama sang Ayah, Kim Nam saat berada di Belitung Timur. Dalam film ini, kita dapat melihat bagaimana cara didik Kim Nam kepada Ahok agar menjadi sosok anak yang kuat dan tangguh.
Selain itu, dalam film juga menceritakan, sosok Kim Nam yang merupakan seorang pebisnis tambang yang sangat sukses hingga disebut tauke atau bos besar. Hingga di tahun 80’an, Praktik korupsi di Indonesia sangatlah merajalela. Ayahnya pun, menginginkan Ahok untuk menjadi seorang dokter karena dianggap mampu membantu banyak orang.
Baca Juga:
Namun, Ahok yang sudah mengetahui sedari kecil kalau praktik korupsi sangatlah merugikan banyak orang. Ini yang kemudian mempertebal keinginannya terjun sebagai politikus, agar dapat membawa perubahan.
Dalam film ini, Ahok diperankan oleh Daniel Mananta. Ia menceritakan kalau tantangan terbesar ketika proses syuting adalah mendalami logat bahasa Belitung. Bahkan untuk mendalami perannya sebagai Ahok, Daniel sampai reka menonton setiap pidato Ahok di Youtube.
Akan tetapi, Ahok berpendapat kalau film ini memiliki risiko yang tinggi untuk ditolak oleh masyarakat Indonesia. Sebab pada saat film ini akan diproduksi, Ahok sedang dalam masa kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan sedang tersangkut kasus hukum. Film ini pun ditonton lebih dari 1 juta penonton. (nbl)
Baca Juga:
Ruang Kreatif Publik Pos Bloc di Gedung Filateli, Pasar Baru