905 Perusahaan dari 60 Negara Bakal Ikuti Pameran Industri Pertahanan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 28 Oktober 2022
905 Perusahaan dari 60 Negara Bakal Ikuti Pameran Industri Pertahanan
Menhan Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers Indo Defence 2022 Expo & Forum. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Pameran industri pertahanan bakal digelar di Indonesia. Pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara, Indo Defence 2022 Expo & Forum, dilakukan pada 2-5 November 2022.

Paling tidak ada 905 perusahaan industri pertahanan dari 60 negara. Dari 905 industri pertahanan yang mengikuti pameran pertahanan tersebut, sebanyak 155 perusahaan di antaranya merupakan industri pertahanan dalam negeri.

Baca Juga:

Prabowo Kantongi Kriteria Cawapres

Indo Defence 2022 Expo & Forum akan digelar di tiga lokasi di Jakarta secara bersamaan, yakni JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat; Pangkalan TNI Angkatan Laut Pondok Dayung, Jakarta Utara; serta Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Sekitar 21 pejabat setingkat menteri, panglima angkatan bersenjata, dan kepala staf angkatan dari berbagai negara juga dijadwalkan hadir.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memaparkan, rencana pameran ini, harusnya digelar pada 2020. Namun, karena kasus COVID-19 masih tinggi, pameran dengan tema Peace, Prosperity, Strong Defence baru bisa digelar tahun ini.

Tema yang diangkat dalam pameran kali ini memberi pesan bahwa sulit mencapai perdamaian dan kemakmuran tanpa pertahanan kuat, dengan target 30 ribu pengunjung.

"Jadi, perdamaian harus didampingi oleh pertahanan kuat. Pertahanan ibarat asuransi. Kita punya mobil yang bagus tanpa asuransi, ini sulit di dunia modern. Jadi, bukan berharap ada kecelakaan, tapi kenyataannya manusia selalu penuh dengan hal yang tidak terduga; demikian juga dengan peradaban manusia dan sejarah bangsa," jelasnya.

Ia menambahkan, tidak ada bangsa di dunia ini yang berniat untuk perang, tapi kenyataannya perang selalu terjadi.

"Karena ini kadang sifat manusia adalah ingin untuk memaksakan kehendak. Jadi, hukum, sejarah, dan manusia adalah pihak yang lemah selalu diinjak dan dijajah. Masyarakat yang makmur tapi tidak mau investasi dalam bidang pertahanan biasanya sejarah mengajarkan kepada kita negara itu punah, ini history," kata Prabowo.

Ia menegaskan, semua negara maju selalu berinvestasi dalam sektor pertahanan. Jika terjadi hal dan situasi tidak diinginkan, maka negara itu akan siap.

Selain pameran pertahanan, Indo Defence 2022 Expo & Forum juga akan menyelenggarakan forum diskusi tentang teknologi, teknik, taktik, serta strategi pertahanan dan perang.

"Kami undang para pakar yang akan memberi masukan dan akan diskusi sistem pertahanan darat, udara, laut; dan terutama yang menarik adalah pelajaran yang bisa ditarik dari konflik Ukraina dan Rusia. Bisa dikatakan, di konflik itu menggunakan teknologi pertahanan yang mutakhir," kata Prabowo.

Dalam acara tersebut juga akan diselenggarakan Indo Aerospace ke-7 sejak 2008 dan Indo Marine ke-6 sejak 2010.

Pameran ini bertujuan untuk membangun dasar-dasar yang kuat bagi terjalinnya interaksi antara industri pertahanan dalam negeri dengan luar negeri dan kerjama transfer of technology (ToT) dalam bentuk joint production atau joint development. (*)

Baca Juga:

Prabowo Teratas, Anies Geser Posisi Ganjar di Peringkat Ke-2 Survei Pilpres 2024

#Prabowo #Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)
Bagikan
Bagikan