9.300 Kelompok Rentan Prolanis Belum Vaksinasi, Pemkot Gandeng BPJS Kesehatan
MerahPutih.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Solo, Jawa Tengah, mencatat sebanyak 9.300 kelompok rentan belum mendapatkan vaksin sama sekali. Hal ini sangat berbahaya karena kelompok ini rawan terpapar COVID-19 dan dapat mengancam jiwa mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Siti Wahyuningsih mengatakan, vaksinasi di Solo saat ini beralih menyasar kelompok rentan beresiko terpapar COVID-19. Kelompok ini salah satunya berstatus komorbid diabetes dan hipertensi.
Baca Juga
Tempat Wisata Belum Buka, Solo Zoo Banting Setir Jualan Masker
"Jadi vaksinasi di Solo sekarang konsentrasi pada kelompok beresiko (terpapar COVID-19). Hari ini (Jumat) kita launching di Puskesmas Ngoresan, Jebres, Solo," ujar Ning sapaan akrabnya pada MerahPutih.com, Jumat (27/8).
Ning menyebut berdasarkan hasil evaluasi kematian karena COVID-19 di Solo sebanyak 50 persennya dari kelompok ini. Atas dasar itu, ia lebih proaktif melindungi mereka dengan menggandeng BPJS Kesehatan.
"Kita lewat jejaring program BPJS Prolanis (Pengelolaan Penyakit Kronis) sehingga nyambung," tutur dia.
Dikatakannya, mereka kelompok rentan terhadap penyakit akan terdeteksi BPJS Kesehatan untuk ditarik ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk divaksin Sinovac. Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan pada mereka.
"Untuk vaksinasi kelompok ini tetap dilakukan screening," kata dia.
Ia menambahkan program ini akan berjalan terus di puskesmas. Pihaknya juga melibatkan dokter praktek dan klinik untuk turut serta melindungi kelompok ini.
"Kita sesuaikan jadwal vaksinasi kelompok rentak ini agar tidak terjadi kerumunan. Setelah divaksin tetap patuhi prokes 5M dan memakai dobel masker," tutup dia.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Solo, Yessi Kumalasari menambahkan, kelompok diabetes dan hipertensi ini sangat rentan sekali terpapar COVID-19. Data tercatat di JKN-KIS sebanyak 9.300 orang belum mendapatkan vaksin.
"Ternyata banyak juga yang belum dapat vaksin. Jadi berdasarkan data itu dilakukan penyisiran supaya kelompok rentan ini ikut percepatan gerakan vaksinasi DKK," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Patuhi Inmendagri, Pemkot Solo Buka Mal dengan Syarat Tunjukkan Sertifikat Vaksin