7 Jurus Pemerintah Perkuat Nilai Tukar Rupiah

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Selasa, 17 Maret 2015
7 Jurus Pemerintah Perkuat Nilai Tukar Rupiah
Pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi untuk memperkuat nilai tukar rupiah usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3). (Foto: ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

MerahPutih Nasional - Kebijakan yang ditunggu-tunggu rakyat dan pelaku pasar akhirnya dikeluarkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Paket kebijakan ekonomi yang diharapkan bisa memperkuat nilai tukar rupiah. (Baca: Bebas Visa Turis Asing untuk Perkuat Rupiah)

Pengumuman disampaikan oleh Menko Perekonomian Sofyan Jalil didampingi Menteri Keuangan Bambang SP Brodjonegoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, seusai rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3) petang.

Menko Perekonomian Sofyan Jalil mengatakan, pemerintahan Jokowi–JK sebelum telah mereformasi struktur perekonomian dengan menghapus subsidi harga bahan bakar minyak (BBM), memperkenalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tingkat Pusat, Wilayah, Provinsi; memperbaiki pelabuhan dalam rangka penurunan biaya logistik; menjaga inflasi supaya terkontrol dan lainnya.

“Sekarang bagian dari reformasi struktural perekonomian lebih lanjut pemerintah mengeluarkan inisiatif memberikan lebih banyak insentif kepada para pelaku pasar,” kata Sofyan seperti dilansir setkab.go.id. (Baca: INDEF: Rupiah Tersungkur, Pemerintah Jangan Cuek)

Penggodokan paket stimulus ekonomi sudah dilakukan sejak dua minggu terakhir, rapat maraton lintas kementerian di Menko Perekonomian hingga hari Minggu kemarin di Istana Bogor. Finalisasi dilakukan tadi di Kantor Kepresidenan.

Seperti diketahui, sejak awal tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus terkoreksi hingga ke level Rp13.300. Angka ini adalah yang terburuk sejak krisis tahun 2008, bahkan sejumlah analis memprediksi jika pemerintah tidak segera mengambil langkah situasi akan terjadi seperti krisis 1997/1998. Pelemahan rupiah tidak hanya mematikan daya saing industri dalam negeri yang masih mengandalkan bahan baku impor namun juga menggerus devisa negara. Pasalnya, ada beberapa utang luar negeri yang jatuh tempo yang dibayar dengan dolar. (bro)

Berikut daftar paket kebijakan ekonomi baru:

#Kebijakan Pemerintah #Rupiah Melemah
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Bagikan