MerahPutih.com - Kelangkan dan harga minyak goreng yang tidak sesuai harga eceran tertinggi, masih terus terjadi. Mengamankan pasokan, dua pasar tradisional di Kota Yogyakarta, yaitu Pasar Demangan dan Pingit menerima ribuan liter minyak goreng.
Sedikitnya, 6.000 liter minyak goreng kemasan sederhana dari BUMN PTPN. Minyak goreng murah tersebut langsung dibeli oleh pedagang seharga Rp 12.500 per liter.
Baca Juga:
Banjiri Pasar Dengan Minyak Goreng, DMO CPO Naik Jadi 30 Persen
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan para pedagang untuk menjual kembali minyak goreng tersebut senilai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 13.500 per liter.
"Sudah diterima sebanyak 6.000 liter dari rencana 24.000 liter yang sudah dialokasikan. Sisanya menyusul. Mudah-mudahan bisa segera didistribusikan karena memang sudah ada alokasinya," kata Yunianto di Yogyakarta, Rabu (09/03).
Para pedagang yang memperoleh minyak goreng murah wajib memenuhi sejumlah persyaratan. Pertama mereka adalah pedagang yang sudah masuk dalam data PTPN. Kedua setiap pedagang sudah menandatangani semacam komitmen atau pakta integritas untuk menjual sesuai HET minyak goreng kemasan sederhana.
Yunianto berharap, distribusi minyak goreng kemasan sederhana tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga antrean warga untuk membeli minyak goreng seperti yang terjadi di daerah lain tidak terjadi di Kota Yogyakarta.
Selain Pasar Demangan dan Pingit, distribusi minyak goreng dari PTPN tersebut rencananya juga akan dilakukan di Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo.
"Tetapi, kami juga berharap distribusi minyak goreng ini bisa diarahkan ke pasar-pasar lain seperti di Pasar Kotagede dan Pasar Legi yang berada di Yogyakarta bagian selatan. Supaya distribusinya merata," katanya.

Pemkot turut bekerja sama dengan Bulog dan Pemerintah DIY untuk melakukan operasi pasar minyak goreng secara rutin.
"Bisa di kecamatan atau di pasar sesuai hasil pengamatan kondisi di lapangan,” katanya.
Pemkot, kata ia, terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah di pasar tradisional. Diharapkan persediaan minyak goreng pada saat Ramadan dan Lebaran bisa terpenuhi.
"Tidak hanya minyak goreng, tetapi kebutuhan pokok lain juga harus bisa terpenuhi dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," katanya. (Patricia Vicka / Yogyakarta)
Baca Juga:
Mendag Lutfi Pastikan Stok Minyak Goreng Berlimpah, Distribusi DMO Capai 573.890 Ton