MerahPutih.com - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertan KPP) Solo menemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Solo.
Kepala Bidang Veteriner Dispertan KPP Solo, Agus Sasmita mengatakan, kasus PMK mulai ditemukan di Kota Solo. Total ada enam sapi milik warga yang terpapar PMK.
Baca Juga:
Wakapolri Minta Kepala Daerah Waspada Naiknya Kasus COVID-19 dan PMK
"Kami langsung melakukan tindakan pengobatan pada enam ekor sapi yang positif terjangkit PMK," kata Agus, Jumat (17/6).
Dikatakannya, pengobatan tidak cukup untuk menangani kasus PMK di Solo. Pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan pada dua kandang berbeda di lokasi penyebaran penyakit.
"Temuan kasus ini muncul dari laporan warga. Ada sapi yang baru dibeli warga datangkan dari Sragen itu mulai menunjukkan gejala gangguan kesehatan," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya langsung memeriksa hewan tersebut hasilnya positif terjangkit PMK. Dalam kasus PMK di Solo ini, lanjut dia awalnya ada temuan satu kasus PMK di Banyuanyar dan satu kasus di Mojosongo.
Baca Juga:
Anggota DPR Minta Pemerintah Investigasi Munculnya Wabah PMK
"Pemilik sapi saat membeli sapi awalnya sehat semua. Selang beberapa hari tidak mau makan dan muncul gejala PMK," kata dia.
Ia mengaku setelah diperiksa ternyata sudah menulari sapi yang lain. Sampai hari ini totalnya ada enam sapi positif PMK, dua ekor di Banyuanyar dan empat ekor di Mojosongo.
"Kami terus memberikan perawatan pada keenam sapi yang terpapar PMK itu, kondisinya semakin membaik," kata dia.
Ia mengatakan sapi yang sebelumnya mogok makan mulai bisa kembali makan secara normal dan mulai mengalami perbaikan kesehatan. Setelah temuan kasus ini untuk pintu keluar masuk hewan diperketat.
"Jelang Idul Adha kita perketat lagi hewan yang masuk ke Solo supaya penyakit PMK ini tidak meluas," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga: