PASTA yang lembek karena keliwat matang sudah pasti enggak menggairahkan untuk disantap. Big no deh. Di lain hal, pasta yang undercooked dengan tekstur agak keras juga enggak enak dikunyah. Paling pas, pasta disajikan dalam tekstur al dente.
Istilah al dente menggambarkan pasta yang dimasak agar keras hingga menggigit. Kata al dente berasal dari bahasa Italia yang berarti ‘untuk gigi’. Dalam masakan Italia kontemporer, istilah ini mengidentifikasi konsistensi ideal untuk pasta dan melibatkan waktu memasak singkat. Dengan proses masak sedemikian rupa, pasta al dente matang dengan tekstur padat ketika digigit.
Untuk mendapatkan tekstur al dente nan tepat, kamu bisa mengikuti enam langkah berikut.
BACA JUGA:
1. Gunakan Air yang Banyak

Pilihlah panci yang tinggi dan besar untuk merebus pasta agar bisa menampung banyak air. Merebus pasta dalam air yang banyak akan membuat pasta tak saling menempel. Perbandingan mudahnya, gunakan 1 liter air untuk 500 gram pasta.
Bila airnya terlalu sedikit, pasta akan saling menempel karena air rebusan pasta menghasilkan banyak kandungan pati. Jadi nih, gunakan air yang banyak supaya pasta bisa social distancing di dalam panci.
2. Waktu Tepat Memasukkan Pasta ke Air

Dengan penggunaan air yang banyak untuk merebus, kamu harus sedikit sabar dalam memasak. Pasta baru bisa dimasukkan ke panci setelah air benar-benar mendidih. Memasukkan pasta ketika kompor baru saja dinyalakan akan membuat pasta menggumpal dan saling menempel.
3. Tambahkan Garam ke dalam Air Rebusan

Setelah air mendidih, ingatlah untuk menambahkan garam terlebih dahulu sebelum memasukkan pasta. Gunakan 1 sendok teh garam untuk setiap 1 liter air.
Jangan kaget ya, jumlah garam yang ditambahkan memang terlihat banyak, tapi pasta tidak akan menyerap garam secara berlebihan. Dengan begitu, pasta tidak akan terlalu asin. Garam malah akan memberikan rasa gurih pada pasta.
BACA JUGA:
4. Jangan Tambahkan Minyak atau Bilas Air Dingin

Banyak yang menyarankan menambahkan minyak saat merebus pasta lalu bilas pasta dengan air dingin saat diangkat. Tujuannya agar pasta tak menempel ketika ditiriskan atau dimasak.
Nyatanya, penambahan minyak justru bikin pasta berminyak. Lapisan minyak bikin pasta susah menyerap saus. Akibatnya, saus dan pasta jadi musuhan. Saus nantinya hanya menggumpal di dasar.
Demikian juga dengan bilasan air dingin setelah pasta direbus. Air dingin menghilangkan menghilangkan unsur pati yang ada sehingga nantinya saus tidak bisa lengket dan tercampur sempurna.
5. Durasi Merebus

Tak ada standar untuk durasi merebus pasta. Setiap jenis pasta butuh waktu berbeda-beda. Kamu bisa melihat durasi memasak yang ada di kemasan pasta.
Saat merebus pasta, aduk sesekali, sekitar 1-2 menit. Hal itu untuk menghindari pasta saling menempel. Namun, jangan terlalu sering mengaduknya karena pasta bisa hancur.
Untuk jenis pasta seperti spaghetti, angel hair, dan fettucini, kamu bisa menggunakan garpu untuk mengaduknya. Sedangkan untuk pasta berjenis makaroni, penne, dan fusilli, sebaiknya gunakan sendok kayu.
Hindari merebus pasta hingga terlalu matang karena pastanantinya akan dimasak atau ditumis kembali bersama saus.
6. Gunakan Air Rebusan untuk Membuat Saus

Air rebusan pasta biasanya dicuekin begitu saja. Banyak yang membuang air ini. Padahal, kamu bisa memanfaatkan air rebusan pasta untuk mengentalkan saus.
Cukup ambil 1-2 sdm makan lalu tambahkan ketika kamu memasak saus untuk pasta. Karena mengandung pati, air ini bisa membuat sausmu lebih kental dan licin.(dwi)
BACA JUGA: