522 Orang Terkonfirmasi Positif COVID-19 dalam 24 Jam

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 17 November 2021
522 Orang Terkonfirmasi Positif COVID-19 dalam 24 Jam
Vaksinasi dosis pertama warga lansia di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021). (ANTARA/Destyan Sujarwoko)

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menguatkan strategi untuk menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Karena hingga saat ini, penularan terus terjadi di tengah masyarakat dengan masih adanya konfirmasi positif.

Kemenkes melaporkan, Rabu (17/11), kasus terkonfirmasi positif bertambah yakni sebanyak 522. Total kumulatif kasus positif terinfeksi COVID-19 menjadi 4.251.945.

Penambahan 522 kasus positif berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 279.216 spesimen dari 193.830 orang. Pemeriksaan dilakukan dalam 24 jam terakhir hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Baca Juga:

Pekerja Migran Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 Jakarta

Data berikutnya terkait kasus kematian akibat COVID-19.

Sebanyak 143.698 orang di Indonesia meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19.

Jumlahnya meningkat 13 orang yang meninggal.

Peningkatan 13 kasus kematian COVID-19 hari ini disumbang delapan provinsi. Tiga provinsi di antaranya mengontribusi angka tertinggi yakni Jawa Tengah 4, Jawa Barat 2, dan DI Yogyakarta 2.

Sejalan dengan kasus kematian dan positif, pasien sembuh dari COVID-19 juga meningkat hingga 458.

Jumlah seluruh pasien yang berhasil sembuh dari virus corona sebanyak 4.099.857.

Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus aktif menurun sebanyak 51. Sehingga, sisa kasus aktif COVID-19 di tanah air menjadi 8.390.

Kasus aktif merupakan pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi di rumah.

Baca Juga:

FDA Izinkan Vaksinasi COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk Anak

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan empat strategi utama untuk menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.

Pertama, Budi menjelaskan, adalah pemeriksaan (testing) secara epidemologi dan pelacakan (tracing) kasus.

Kedua, lanjutnya, melakukan konversi terhadap kapasitas tempat tidur di rumah sakit sebesar 30-40 persen.

Strategi ketiga, kecepatan vaksinasi pada seluruh masyarakat sasaran.

"Keempat, perubahan perilaku dengan implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel dan pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan," ujarnya.

Budi juga mengatakan, Indonesia harus belajar dari lonjakan kasus COVID-19 yang biasanya terjadi pascalibur panjang.

Dia pun meminta masyarakat untuk mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti program vaksinasi.

"Karena itu saya mengingatkan kepada kita semua agar tetap disiplin memakai masker, segeralah divaksin jika belum, gunakanlah aplikasi PeduliLindungi ketika ada di ruang publik, dan tetap jaga jarak," imbaunya. (Knu)

Baca Juga:

Wapres: Lebih Baik Selamatkan Masyarakat dari COVID-19 Dibanding Kunjungan Turis

#COVID-19 #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Bagikan