MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat 500 warga Kota Pahlawan terpapar COVID-19 Omicron subvarian baru.
"Di Surabaya sekarang ini ada 500 orang yang terjangkit, tetapi ini cepat sembuh ya sekitar dua sampai tiga hari sudah sembuh," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/11)
Baca Juga
Tambahan Kasus Harian COVID-19 di Atas Angka 6 Ribu Per Hari
Eri menjelaskan, kasus COVID-19 baru di Surabaya banyak ditemukan karena mereka melakukan swab mandiri. Saat mengalami pilek, mereka langsung swab dan ketahuan COVID-19
"Banyak yang swab sendiri sebab batuk dan pilek, diswab langsung covid," tegasnya.
Namun, tidak semua yang terpapar corona di Surabaya dirawat di rumah sakit. Mayoritas dari mereka melakukan karantina mandiri.
Baca Juga
Eri mengimbau kepada warga Surabaya untuk tetap berhati-hati dan tidak meremehkan gejala batuk pilek, di samping itu juga harus selalu menjaga protokol kesehatan.
"Jadi varian yang ini tidak seperti varian Delta, tapi lebih berat dari Omicron, ya tapi tidak sampai seperti Delta," ungkap Eri.
Untuk itu, ia menginstruksikan seluruh Puskesmas terus menyosialisasikan terkait varian baru ini.
"Saya juga harus menguatkan lagi Satgas Kampung Tangguh untuk menghadapi lonjakan varian baru ini," tambahnya.
Sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa lonjakan kasus harian COVID-19 di Indonesia dipengaruhi tiga subvarian baru omicron yakni BA.2.75, XBB dan BQ.1. Paling banyak ditemukan di Indonesia yakni varian BQ.1.
Selain itu, Budi juga menyampaikan, Surabaya termasuk dalam kota dengan sumbangan kasus baru terbanyak setelah Bali dan Jakarta. (Andika Eldon/Surabaya)
Baca Juga
Pemerintah Tingkatkan Kapasitas Tes COVID-19 di Tengah Lonjakan Kasus