PRODIA berawal dari rumah kecil di Solo, Jawa Tengah, 50 tahun lalu. Serentang perjalanan, Prodia bertumbuh pelan-pelan. Prodia kini bertransformasi menjadi pelopor layanan laboratorium klinik.
Sejak kemunculannya, laboratorium klinik tersebut terus berkomitmen untuk meletakkan standar kesehatan yang baik. Apa yang dibangun sejak 50 tahun lalu itu kelak menjadi fondasi bagi pertumbuhannya untuk 50 tahun bahkan 100 tahun ke depan.
Prodia coba mengelaborasikan antara kebutuhan klinis dan bisnis. Kini Prodia menjadi laboratorium klinik dengan jaringan terbesar dan terluas di Indonesia. Tanpa terasa, laboratorium klinis tersebut telah melayani masyarakat selama 50 tahun. Tentu bukan perjalanan mudah.
Baca juga:

"Selama 50 tahun, kami membangun sistem, teknologi, kapabilitas, melatih tenaga kesehatan, aktif mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat hingga melakukan digitalisasi layanan kesehatan demi mendukung masyarakat Indonesia yang lebih sehat," ujar Dewi Muliawaty, Direktur Utama Prodia, dalam acara peringatan 50 tahun Prodia di Menteng, Jakarta, Selasa (24/1).
Selama ini laboratorium lebih banyak membahas soalnya management disease untuk penyakit-penyakit berat seperti diabetes, hipertensi, kanker, autoimun, dan lain-lain, kini Prodia juga ingin mengedukasi masyarakat.
Penyedia Layanan Laboratorium Klinis tersebut ingin meningkatkan kesadaran pada masyarakat. Tujuannya supaya masyarakat bisa mengambil langkah preventif.
"Pemeriksaan lab itu bukan hanya untuk orang sakit, tetapi juga orang sehat untuk memprediksi apakah ada potensi penyakit di kemudian hari. Sebagai preventif," ucap Dewi.
Selain itu, Prodia coba melakukan pendekatan yang lebih personal supaya dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh. Dewi meyakini bahwa tidak semua pengobatan cocok untuk semua pasien.
"Pengobatan doesn't fit for all. Harus dilihat dari karakteristik dan kondisi masing-masing. Dengan begitu layanan kami bisa menjadi pengelolaan secara holistik," terang Dewi.
Baca juga:
Pemeriksaan Genomik Untuk Mengetahui Potensi Penyakit Langka

Dan kini, untuk menyambut usia emasnya, Prodia merayakan dengan mengajak seluruh pelanggan dan masyarakat mencapai hidup sehat optimal. Serangkaian acara pun sudah dipersiapkan oleh Prodia dalam perayaan 50 tahunnya.
Mulai dari menyelenggarakan kegiatan CSR untuk anak-anak dengan penyakit langka di Yayasan Indonesia Rare Disorder (IRD), seminar kesehatan nasional di 50 kota, hingga Prodia Healthy Fun Festival. Untuk seminar kesehatan nasional, Prodia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Sebagai mitra Health and Wellness, kami ingin memberikan pengalaman yang terbaik bagi masyarakat melalui layanan yang disediakan," jelas Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis dan Marketing Prodia.
Indri berharap rangkaian acara HUT ke-50 Prodia dapat membangkitkan antusiasme masyarakat untuk ikut sehat bersama Prodia di tahun 2023 hingga masa-masa yang akan datang. (via)
Baca juga: