MerahPutih.com - Manajemen Persis Solo buka suara atas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 131 orang.
Laskar Sambernyawa memastikan berpihak pada korban, dan menuntut untuk segera ada pertanggungjawaban dan evaluasi menyeluruh untuk sepakbola Indonesia di masa depan.
Baca Juga
Dibentuk Tim Transformasi Sepak Bola, FIFA Tidak Jatuhkan Sanksi kepada Indonesia
Bahkan, Persis Solo mengajukan opsi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub jika tuntutan klub tidak ditindaklanjuti PSSI dan PT LIB.
Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep mengatakan, pihaknya mewakili klub turut berbelasungkawa atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Kami juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini," kata Kaesang melalui rilis yang diterima MerahPutih.com, Jumat (7/10).
Baca Juga
Hati-hati Tangani Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Tak Ingin Sanksi FIFA 2015 Terulang
Kaesang menegaskan Persis Solo menuntut untuk segera ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, dan menuntut adanya reformasi sistematik sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari. Ia menjelaskan ada lima tuntutan yang dilayangkan Persis Solo.
"Pertama mendorong adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion," kata Kaesang.
Poin kedua, lanjut dia, adanya pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
Kemudian poin ketiga, peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat.
Untuk poin keempat, lanjut dia, adanya reformasi sistemik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Kaesang menambahkan untuk poin kelima jika tuntutan tersebut urung bisa dipenuhi, Persis mengajukan opsi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga