Teknologi

5 Tren Akselerasi Digital di Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 17 Maret 2022
5 Tren Akselerasi Digital di Indonesia
Banyak tren digital terjadi di 2022. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

PERCEPATAN adaptasi bagi pelaku usaha ke ranah digital dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia merupakan hal yang sangat penting. Dudi Dermawan Saputra selaku Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia menyebut ada lima tren akselerasi digital Indonesia di 2022.

Tren ini perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha, baik UMKM hingga perusahaan, agar bisa bertahan dan membangun kesuksesan di era pasca-Covid. Apa saja?

Baca Juga:

Pentingnya Talenta dan Infrastruktur untuk Percepat Transformasi Digital

1. Perluasan jangkauan konsumen ke luar kota besar

Perluasan konsumen. (Foto: Pexels/Dominika Roseclay)

Pandemi telah mengubah pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, baik di sisi konsumen maupun merchant. Sejauh ini, UMKM masih memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia, dimana UMKM menyumbang 61 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menariknya, 72 persen konsumen baru berada di luar kota besar.

2. Transformasi digital menjadi kunci untuk bertahan

Transformasi digital. (Foto: Pexels/Mikael Blomkvist)

Di tengah banyaknya tantangan yang disebabkan pandemi, transformasi digital menjadi kunci untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan usaha lebih jauh. Menurut riset Google, Temasek dan Bain Company tahun 2021 mayoritas pelaku UMKM telah melakukan transformasi digital, misalnya dengan menjalankan digital marketing (69 persen), sistem operasi digital (49 persen), pembuatan situs website (45 persen), penyimpanan cloud (44 perseb), analisis digital (43 persen), dan penggunaan perangkat lunak kolaborasi (38 persen).

Baca Juga:

Generasi Muda Membutuhkan Panduan Literasi Keamanan Digital

Tercatat bahwa hampir semua (98 persen) merchant digital telah menerima pembayaran digital dari para pembeli. Ini berarti, untuk bisa semakin memajukan usahanya, para pelaku UMKM perlu untuk membekali usaha dengan pembayaran digital yang komprehensif, aman, dan praktis digunakan.

3. Peningkatan akselerasi pembayaran digital

Peningkatan akselerasi. (Foto: Pexels/Anna Nekrashevich)

Menurut data Bank Indonesia, transformasi digital perbankan, pembentukan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD), dan pesatnya inovasi diperkirakan akan terus mendorong akselerasi pembayaran digital. Pada 2022, penggunaan sistem perbankan digital (digital banking) diperkirakan meningkat menjadi Rp 48,6 ribu triliun dari Rp 40 ribu triliun pada tahun 2021.

Sementara itu, penggunaan uang elektronik berpotensi naik hingga Rp 337 triliun dari Rp 289 triliun tahun lalu. Industri e-commerce juga diperkirakan mencatatkan peningkatan 7,5 persen, year-on-year, menjadi Rp 530 triliun tahun ini.

4. QRIS adalah metode pembayaran unggulan bagi UMKM

Pembayaran QR. (Foto: Pexels/Kampus Production)

Pada 2022, kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia berupaya untuk mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, terutama dengan metode pembayaran non-tunai. Salah satu cara utamanya adalah dengan meningkatkan adopsi QR untuk semua pelaku bisnis.

“QRIS menjadi metode pembayaran nirsentuh yang memberikan banyak keuntungan bagi UMKM, karena bisa digunakan di toko offline, e-commerce, dan jual-beli melalui media sosial. Selain itu, QRIS juga bisa dicetak di pos, lanyard, struk, mesin EDC, dan sebagainya. Diproses secara digital, pelaku usaha tidak perlu repot mencari kembalian, terhindar dari uang palsu, lebih higienis dan tanpa kontak fisik, dan dana pun bisa langsung masuk ke akun dengan semuanya tercatat secara rapi di sistem,” ungkap Dudi Darmawan.

5. Inovasi dan kolaborasi adalah sebuah keharusan untuk beradaptasi

Kolaborasi. (Foto: Pexels/Canva Studio)

Di era serba digital, pelaku UMKM harus memprioritaskan inovasi dan kolaborasi untuk bisa beradaptasi dengan baik di tengah situasi dinamis yang terus berubah. Untuk beradaptasi dengan tren yang dinamis dan selalu berubah, saat ini banyak pelaku usaha dan lembaga pemerintah yang menunjang ekosistem pendukung untuk UMKM di Indonesia. Kehadiran pihak-pihak ketiga ini bertujuan untuk membantu para UMKM agar bisa semakin cepat mengadopsi transformasi digital, baik dalam hal pembayaran, sistem operasional, hingga logistik. (avia)

Baca Juga:

Pentingnya Melek Literasi Modern di Era Digital

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan