5 Tanda Hand Sanitizer Tidak Efektif


Perhatikan jika hand sanitizer kamu berbahaya bagi kulit. (Foto: unsplash/Kelly Sikkema)
MENGGUNAKAN hand sanitizer menjadi upaya untuk melindungi diri dari penularan COVID-19. Namun, kamu harus tetap waspada terhadap kandungannya yang tidak aman bagi kulit manusia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengungkapkan beberapa label ternyata mengandung bahan berbahaya. Padahal, kandungan hand sanitizer yang aman telah tersedia dalam pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga:
Menurut ahli sitopatologi bersertifikat di Los Angeles, Dr Celina Nadelman, hal ini disebabkan bahan-bahan yang dibutuhkan sangat diminati, sehingga stoknya menjadi sedikit.
"Kekurangan produk telah menyebabkan perusahaan kecil bereksperimen dengan alkohol yang berbeda, seperti metanol, untuk membuat pembersih tangan, yang sangat beracun bagi sistem saraf manusia," ujar Nadelman.
Menggunakan metanol terlalu banyak akan memicu mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan, kejang, bahkan kematian.
Melansir laman Livestrong, berikut tanda-tanda hand sanitizer kamu tidak efektif, bahkan berbahaya untuk kulit.
1. Kurangnya kandungan alkohol

Kamu harus menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol karena efektif melindungi paparan virus apapun.
"Kuman terbunuh oleh alkohol melalui dehidrasi. Maka dari itu, alkohol yang lebih rendah dari jumlah yang disarankan tidak efektif dalam membunuh COVID-19," kata Nadelman.
2. Mengandung metanol

Untuk memastikan tidak mengandung metanol, periksa lagi daftar kandungan hand sanitizer yang akan kamu beli. Sebaliknya, cari kandungan alkohol yang aman, seperti isopropil alkohol (IPA) dan etil alkohol (etanol).
Jika dua bahan alkohol tersebut tidak tercantum, Nadelman menyarankan untuk menghindari produk tersebut.
3. Belum pernah mendengar atau melihat merek

Meskipun harganya lebih tinggi, usahakan untuk menggunakan produk bermerek yang sudah terpercaya.
"Jangan gunakan botol yang tampak tidak biasa, atau botol yang dapat dengan mudah dibuka oleh seorang anak, karena ini jelas tidak melalui proses pengujian ketat yang telah ditetapkan," ungkap Nadelman.
Produk yang aman digunakan manusia sudah dikonfirmasi sebagai antimikroba. Maka dari itu, baca kandungan bahan-bahan produk terlebih dahulu dan hindari bahan yang berbahaya.
Baca juga:
4. Berbau minuman alkohol

Menurut Nadelman, jika hand sanitizer kamu berbau minuman alkohol, maka kemungkinan produk tersebut tidak sepenuhnya memenuhi standar keamanan.
Saat pasokan hand sanitizer menipis di awal pandemi, penyulingan minuman keras mulai terjun ke bisnis pembuatan produk yang bertujuan membunuh virus Corona.
Nadelman menambahkan penyulingan atau jenis perusahaan lain yang mengikuti pedoman ini biasanya akan menghindari pembuatan produk yang berbau minuman alkohol. Maka dari itu, jika baunya seperti tequila dan vodka, jangan gunakan.
5. Tidak mencantumkan kandungan bahan aktif

Selain menyebutkan kandungan bahan, setiap produk terutama produk sanitizer juga wajib menyantumkan tujuan dan jumlah bahan aktifnya. Demikian menurut Bob Reynolds, produsen dan distributor perusahaan terkemuka untuk solusi perawatan, pembersihan, dan sanitasi, Zep. (scp)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
