MerahPutih.com - Pemerintah menyiapkan lima langkah strategis untuk konsisten menjaga inflasi dalam kisaran sasaran 3,0 persen pada tahun 2023, utamanya jelang puasa dan Lebaran. Strategi tersebut ditempuh melalui penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah.
Langkah strategis yang pertama adalah memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kedua, menjaga inflasi komponen volatile food (VF), utamanya pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sehingga berada dalam kisaran 3,0 persen- 5,0 persen.
Baca Juga:
Solo Alami Inflasi 0,32 Persen Sepanjang Januari
Ketiga, memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah. Keempat, memperkuat ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi.
"Terakhir, memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto saat konferensi pers melalui YouTube, Senin (20/2).
Airlangga juga mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk melanjutkan implementasi kebijakan dan program kerja pada peta jalan pengendalian inflasi tahun 2022–2024.
Baca Juga:
Beras Bikin Inflasi di Januari Meningkat
Sinergi kebijakan yang ditempuh, lanjut dia, melalui implementasi berbagai inovasi program untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi.
Sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat efektivitas upaya pengendalian inflasi tersebut, TPIP akan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi tahun 2023.
Politikus Golkar ini mengatakan, dari anggaran ketahanan pangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan senili Rp 104,2 triliun yang ada di kementerian/lembaga (K/L) maupun di non-K/L.
"Ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, mendorong sinergi agar inflasi IHK tetap dalam sasaran 2023. Tentunya, ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional. Dan inflasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi (yang kuat) untuk perekonomian di tahun 2023," tutup Airlangga. (Asp)
Baca Juga:
Polisi Bakal Dampingi Pemda Gunakan Anggaran dalam Mitigasi Inflasi