5 Oknum Polisi Penerimaan Bintara di Polda Jateng Harus Dijerat Pidana Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman (ANTARA/ I.C.Senjaya)

MerahPutih.com - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) meminta kasus calo penerimaan Bintara Polri Tahun 2022 yang melibatkan lima oknum polisi di Polda Jawa Tengah harus dijerat pidana, bukan hanya dijerat kode etik.

"Mereka tidak cukup hanya dijerat kode etik karena sudah mempermalukan Polri," ucap Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (8/3).

Baca Juga

Kasus Suap Penerimaan Bintara Polda Jateng Harus Diusut Secara Pidana

Lebih lanjut, Boyamin menegaskan praktik percaloan yang dilakukan kelima oknum polisi tersebut masuk dalam kategori pungutan liar (pungli).

Selain itu, ia menyoroti penanganan perkara tersebut yang justru dilakukan Bidang Propam Polda Jawa Tengah.

Boyamin menilai seharusnya penanganan perkara itu dilakukan Divisi Propam Polri agar memenuhi rasa keadilan.

"Saya khawatir perkara ini akan dikecilkan dan tidak dikembangkan jika ditangani Propam Polda Jateng," tuturnya.

Baca Juga

Diduga Jadi Calo Penerimaan Bintara, Oknum Perwira Polda Jateng Terjaring OTT

Sebelumnya, lima oknum polisi di Jawa Tengah terlibat praktik percaloan penerimaan Bintara Polri Seleksi Tahun 2022.

Adapun kelima oknum tersebut masing-masing Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir EW.

Kelima oknum polisi tersebut telah menjalani sidang etik oleh Bidang Propam Polda Jateng.

Selain kelima polisi, terdapat dua PNS Polri yang diduga juga terlibat dalam praktik percaloan tersebut. (*)

Baca Juga

Kompolnas Sebut Anggota Polri Teribat Suap Penerimaan Bintara Layak Dipecat

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Jokowi: Pemerintah Cabut PPKM Bukan untuk Gagah-gagahan
Indonesia
Jokowi: Pemerintah Cabut PPKM Bukan untuk Gagah-gagahan

Jokowi telah memutuskan untuk mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022.

Partai Demokrat Antar 35 Bacaleg Naik Becak Daftar ke KPU Kota Cirebon
Indonesia
Partai Demokrat Antar 35 Bacaleg Naik Becak Daftar ke KPU Kota Cirebon

"Kami sengaja datang menggunakan becak karena becak itu bisa dikendarai oleh seluruh lapisan masyarakat dan kami selalu bersama rakyat," kata Dian.

Al dan El Resmi Gabung Gerindra, Ungkap Alasan Kagumi Prabowo
Indonesia
Al dan El Resmi Gabung Gerindra, Ungkap Alasan Kagumi Prabowo

Al Ghazali dan El Jallaludin Rumi, dua anak musisi dari Ahmad Dhani resmi bergabung dengan Partai Gerindra.

100 Persen Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Sudah Omicron BA.4 dan BA.5
Indonesia
100 Persen Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Sudah Omicron BA.4 dan BA.5

Pandemi COVID-19 masih mengintai masyarakat dengan lonjakan kasus harian selalu di atas seribu

Anak Buah Prabowo: Gerindra-PKB Punya Kesamaan Basis Pemilih
Indonesia
Anak Buah Prabowo: Gerindra-PKB Punya Kesamaan Basis Pemilih

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani gowes bareng bersama Ketua DPW PKB yang juga merupakan Wakil Gubernur Lampung Lampung Chusnunia Chalim.

Mayor BF Harus Dihukum Maksimal dan Dipecat
Indonesia
Mayor BF Harus Dihukum Maksimal dan Dipecat

"Seorang anggota militer, apalagi seorang perwira yang melakukan tindak pidana, wajib mendapatkan hukuman yang lebih berat dari masyarakat sipil," ujar analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting

Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bertukar Gelang Identitas di Tanah Suci
Indonesia
Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bertukar Gelang Identitas di Tanah Suci

Gelang identitas ini menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia. Bahkan, seiring berjalannya waktu ditiru negara-negara lain.

UEA Beri Pujian terhadap Imam-Imam Masjid Asal Indonesia
Indonesia
UEA Beri Pujian terhadap Imam-Imam Masjid Asal Indonesia

Kemenag bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) mengirim banyak imam masjid ke negara Timur Tengah tersebut.

Pemerintah Serap Rp 9 Triliun Dari Lelang 6 Sukuk
Indonesia
Pemerintah Serap Rp 9 Triliun Dari Lelang 6 Sukuk

Lelang ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Faktor Penyebab Elektabilitas Erick Thohir Meningkat di Pulau Jawa
Indonesia
Faktor Penyebab Elektabilitas Erick Thohir Meningkat di Pulau Jawa

Menurut pengamat politik Anang Sujoko, faktor penyebab elektabilitas Erick melonjak karena memiliki modal ekonomi, modal kultural dan modal sosial.