INDONESIA Coffee Event (ICE) 2023 kembali digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada Kamis (27/7). Para kompetitor bersaing di ajang Indonesia Coffee in Good Spirits Championship (ICiGSC), Indonesia Coffee Roasting Championship (ICRC), dan Indonesia Latte Art Championship (ILAC).
ILAC adalah kompetisi seni pada kopi atau disebut Latte Art. Latte Art adalah seni menuangkan foam ke dalam kopi untuk menghasilkan pola atau gambar di permukaan.
Tiap peserta akan dinilai oleh tiga juri yang terdiri dari Head Judge, Visual Judge, dan Technical Judge. Poin yang akan diperhatikan antara lain hasil latte art yang digambar, teknik yang digunakan, kerapian, dan kebersihan.
Untuk ILAC 2023, ada dua tahap yang harus dilewati kompetitor, yakni Art Bar dan Stage Performance. Sebanyak 24 kompetitor di ILAC 2023 akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Para peserta sudah melewati tahap Art Bar pada 25 Juli 2023. Tahap Art Bar menampilkan para kompetitor yang terbagi dalam station 1 dan station 2. Dua orang tampil pada tiap station dengan waktu lima menit.
Baca juga:
Indonesia Coffee Event 2023 Segera Digelar, Intip para Kompetitornya

Tahap Stage Performance akan menampilkan 12 kompetitor per harinya. Pada Kamis (27/7), mereka yang bertanding adalah Paula Adinda Agustina S, Ni Luh Ayu Sukreni, Dwi Devis Shaputro, Indrayana Kristian, Kadek Rai Kusumayudha, Pujiyanto, Irfan Fauzi Anwar, Ahmad Amirudin, Lyana Nova, Iit Karmala Wulandari, Indra Budiman, dan Joost Rolland. Setiap kompetitor akan diberikan waktu lima menit untuk persiapan.
Sebelumnya pada Rabu (26/7), 12 kompetitor sudah beraksi terlebih dahulu. Mereka adalah Matthew Yanuar Perry, Galang Ristya Arya Pranata, I Made Padang Juliantara Putra, Andre Rivaldo, Andre, Bryan Masga Wijaya, Tri Irfandi Putra, Dwiki Pramudhita, Rahmat Budi Marwanto, Robby Firlian, Alfian Oktaviandra, dan Muchamad Imron Fauzi.
Di tahap Stage Performance, masing-masing peserta akan menampilkan karya berupa Free Pour Latte Art dan Designer Latte Art. Para kompetitor membuat pattern yang terinspirasi dari binatang.
Indrayana Kristian, misalnya, membuat pattern Elang Jawa dan Persian Cat. Setiap pattern yang dibawa memiliki cerita tersendiri bagi para kompetitor.
"Elang kan dari Indonesia. Kalau untuk Persian Cat, terinspirasi dari kucing saya yang sudah meninggal. Persian Cat saya juga buat tahun lalu sih pattern-nya," kata Indrayana.
Selama membuat pattern, Indrayana tampak berkonsentrasi dan terampil dengan 'alat tempurnya'. Ia memperhatikan goresan demi goresan secara seksama agar gambar yang dibuat sempurna. Indrayana pun berhasil menyelesaikan babak Stage Performance dalam waktu tujuh menit 29 detik.
Baca juga:
Rampung, Ini Para Pemenang Kompetisi di Indonesia Coffee Festival 2023

Lain Indrayana, lain pula Kadek Rai Kusumayudha. Ia membawa pattern Baby Pig untuk Free Pour Latte dan King Wolf untuk Designer Latte.
"Saya pilih gambar Baby Pig karena saya lahir dan tinggal di Bali. Bali, kan, identik dengan pig, ya. Kalau yang Wolf, saya waktu itu ikut ajang tarkam di Bali juga dan bawa pattern itu, dan akhirnya saya ulik lagi untuk di sini. Inspirasinya datang dari media sosial, sih. Pas scrolling lihat ada serigala. Wah, keren nih untuk dibuat," kata Kadek.
Selain itu, kompetitor Iit Karmala Wulandari membuat pattern The Fox untuk Free Pour Latte dan Lion's Head untuk Designer Latter.
"Aku ambil konsepnya nocturnal karena aku pribadi orangnya suka begadang dan lebih aktif di malam hari. Pattern kali ini aku juga banyak diskusi sama teman-teman," kata Iit.
Berikut nama peserta yang lolos ke babak Final pada Jumat (28/7):
1. Dwi Devis
2. Indra Budiman
3. Irfan Fauzi Anwar
4. Matthew Yanuar Perry
5. Ahmad Amiruddin
6. Pujiyanto
(and)
Baca juga:
Erick Thohir Kunjungi Indonesia Coffee Festival 2023