Kesehatan
Bikin Cepat Lapar, ini 5 Fakta Seputar Sarapan Bubur Ayam
SIAPA yang tidak pernah mencicipi menu sarapan yang satu ini. Semangkuk bubur hangat yang disajikan dengan suwiran ayam, kerupuk, dan sate telur memang paling abdol ditemani dengan secangkir the hangat. Bubur memang sudah menjadi menu favorit di Indonesia. Namun apakah sarapan bubur ayam merupakan pilihan yang sehat?
Buat kamu yang sibuk dan buru-buru, bubur ayam bisa menjadi pilihan yang baik. Berikut lima fakta tentang sarapan bubur ayam merangkum dari laman Hellosehat.
Baca juga:
1. Rendah kalori
Bubur ayam memang relatif lebih rendah kalori dibandingkan nasi goreng, nasi uduk, atau nasi kuning. Untuk menyiapkan semangkuk bubur, kamu membutuhkan beras yang lebih sedikit daripada sepiring nasi biasa.
Satu mangkuk bubur polos kira-kira mengandung 138 kalori. Jika dikombinasikan dengna daging ayam, telur, kacang-kacangan, daun bawang, sayur asing, cakwe, dan kerupuk, jumal kalorinya bisa mencapai 290. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan menu sarapan nasi lainnya. Untuk semangkuk nasi putih polos saja sudah mengandung 242 kalori.
2. Bikin kamu cepat lapar
Meski kalorinya rendah, bubur ayam memang bikin kamu lebih cepat lapar. Durasi laparnya pun berbeda-beda, ada yang dua jam kemudian bisa lapar atau bahkan tiga jam kemudian. Pasalnya, menu sarapna ini tidak begitu kaya akan vitamin, protein, mineral, dan zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sampai siang hari.
Proses memasak dengan air yang sangat lama juga mengubah struktur beras. Beras yang tadinya penuh vitamin, mineral, protein, dan serat berubah jadi pati yang kandungan utamanya adalah glukosa dan karbohidrat.
3. Tidak membantu menurunkan berat badan lebih cepat
Buat kamu yang berpikir bahwa bubur ayam bisa bikin berat badan turun lebih cepat, tampaknya keliru. Kembali ke poin nomor dua, bubur justru bikin kamu lebih cepat lapar dan tergoda untuk mencari camilan sebelum jam makan siang. Sering mengonsumsi camilan tentu jadi menyulitkan kamu mengendalikan berat badan.
Baca juga:
4. Lebih cepat meningkatkan gula darah daripada nasi
Karbohidrat dalam bubur ayam adalah karbohidrat sederhana yang mudah diolah tubuh menjadi gula. Maka, mengonsumsi bubur ayam justri bisa meningkatkan gula darahmu lebih cepat dari nasi putih biasa. Kamu yang berisiko atau punya penyakit diabetes sebaiknya membatasi konsumsi bubur untuk mengendalikan kadar gula darah.
5. Gunakan beras merah supaya bubur lebih sehat
Meski tampaknya tidak begitu umum, kamu bisa mengganti beras putih dengan beras merah untuk masak bubur. Jenis beras ini lebih kaya serat dan mengandung karbohidrat kompleks. Ini berarti bubur dari beras merah tak akan meningkatkan gula darah secepat bubur putih. selain itu, bubur dari beras merah juga akan mmebuat kamu kenyang lebih lama. (and)
Baca juga: