Relasi

5 Cara Manusia Menghadapi Duka

annehsannehs - Selasa, 04 Agustus 2020
5 Cara Manusia  Menghadapi Duka
Manusia menghadapi kedukaan dengan beragam cara. (Foto: Pixabay/3938030)

BERDUKA karena kehilangan keluarga atau orang terdekat tidak selalu dicurahkan lewat tangisan. Sebagai makhluk yang kompleks, manusia memiliki tanggapan yang bervariasi terkait peristiwa pahit yang terjadi di hidup mereka.

Susan Berger, peneliti dan praktisi di bidang kesehatan fisik dan mental mengatakan bahwa terdapat lima tipe identitas yang merepresentasikan cara-cara berduka dalam usaha untuk mencari tujuan hidup baru, alasan untuk kembali menjalani hidup secara normal, maupun mencari makna dalam kehidupan. Menurut buku The Five Ways We Grieve: Finding Your Personal Path to Healing after the Loss of a Loved One yang ditulis oleh Berger, berikut merupakan lima tipe identitas manusia ketika berduka.

Baca Juga:

Ini 3 Cara Mendukung Bisnis Teman Biar Makin Laris

1. Nomads

Nomads adalah jenis berduka yang melibatkan emosi. (Foto pixabay GoranH )
Nomads adalah jenis berduka yang melibatkan emosi. (Foto: Pexels/Kat Jayne)

Karakter satu ini berkaitan dengan emosi seseorang termasuk sikap tidak menerima kenyataan, marah, dan bingung menjalani kehidupan mereka setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Dalam tahap ini, mereka cenderung belum menerima kenyataan dan belum melewati fase terpuruk dan sedih.

2. Memorialists

Kehilangan orang yang dicintai bisa menyebabkan depresi dan kehilangan tujuan hidup. (Foto pixabay MaryW)
Kehilangan orang yang dicintai bisa menyebabkan depresi dan kehilangan tujuan hidup. (Foto: Pixabay/Foundry)

Memorialist adalah orang-orang yang berkomitmen untuk mengenang mereka yang telah pergi untuk selamanya lewat ritual atau menciptakan peringatan konkrit untuk mengingat dan menghormati mereka. Peringatan ini bisa berupa bangunan, karya seni, taman, puisi, lagu, atau yayasan dengan nama orang yang telah meninggal.

Baca Juga:

Kemasan Menarik Dorong Peningkatan Penjualan Produk

3. Normalizer

Duka tidak selalu diekspresikan dengan menangis. (Foto pixabay Public Domain Pictures)
Duka tidak selalu diekspresikan dengan menangis. (Foto: Unsplash/Sebastian Leon Prado)

Ketika orang yang dicintai meninggal, para normalizer akan berusaha untuk membangun kembali hubungan keluarga atau pertemanan menjadi lebih baik. Mereka menggunakan rasa berduka mereka untuk terhubung kembali terhadap hubungan yang rusak atau renggang.

4. Activist

Manusia berduka dengan cara yang berbeda-beda. (Foto pixabay alexa fotos)
Manusia berduka dengan cara yang berbeda-beda. (Foto: Unsplash/Baylee Gramling)

Para aktivis akan berduka dengan cara berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan yang lebih baik bagi orang lain lewat berbagai aktivitas atau karir. Biasanya, fokus utama berkaitan dengan edukasi untuk membantu orang-orang yang juga menghadapi masalah yang menjadi penyebab kematian orang yang mereka cintai seoerti kekerasan, suatu penyakit tertentu, atau masalah-masalah sosial.

5. Seeker

Berduka bisa membuat orang semakin religius.  (Foto pixabay couthon)
Berduka bisa membuat orang mencari jalan spiritual dan reliji. (Foto: Pexels/Bongkarn Thanyakij)

Dilansir dari Carefect, seeker merupakan orang-orang yang mencoba mencari kenyamanan dengan cara mengadopsi kepercayaan religius, spiritual, atau filosofis. Mereka berusaha untuk memahami keadaan dan menerima kenyataan tentang peristiwa yang terjadi dan menggali maknanya. Biasanya mereka mulai lebih religius seperti rajin berdoa atau mendatangi tempat ibadah. (shn)

Baca juga:

Cari Pendapatan Alternatif, Pekerja Swasta Jual Makanan Online Selama Pandemi

#Duka #Berduka
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan