45 Ribu Tenaga Kesehatan di Jabar Terima Vaksin COVID-19 Tahap 1

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 11 Januari 2021
45 Ribu Tenaga Kesehatan di Jabar Terima Vaksin COVID-19 Tahap 1
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Pemprov Jawa Barat)

MerahPutih.com - Tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Barat menjadi pihak pertama yang akan mendapat vaksin COVID-19 Sinovac.

Untuk melakukan vaksinasi terhadap nakes, Jabar dijadwalkan mendapat jatah 90 ribu vaksin dari pemerintah pusat. Jumlah tersebut dibagi dua karena satu orang mendapat dua dosis penyuntikan.

Baca Juga

Fakta-Fakta Penting Tentang Vaksin COVID-19

“Yang artinya kalau dibagi dua karena satu orang 2 dosisinya, itu hanya cukup kurang lebih untuk 45 ribu tenaga kesehatan di tahap 1,” kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Bandung, Senin (11/1).

Menurutnya, jumlah nakes di Jabar sebanyak ada 150 ribu. Rencananya vaksinasi tahap 2 semua nakes akan mendapat vaksin Corona.

Tahap pertama akan dilakukan penyuntikan pekan ini kepada 45 ribu nakes. Sasaran nakes yang mendapat vaksin Covid terutama yang berada di zona merah, yakni Bandung Raya dan Bodebek.

“Membaginya tidak pukul rata. Arahan Presiden dan Menkes zona merah diperbanyak. Misalnya, maaf, ada 1.000 nakes di zona merah dan 1.000 nakes di zona tidak merah, maka proporsinya tidak akan sama walaupun sama-sama 1.000 manusia. Akan lebih banyak nakes di zona merah,” paparnya.

Ia berharap pemerintah pusat mempercepat pengiriman vaksin sehingga seluruh nakes di Jabar bisa mendapatkannya. “Jadi saya mohon ke pusat agar tahap berikutnya di percepat untuk dilakukan pemberian vaksin kepada nakes secara sempurna,” katanya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Antara)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Pemprov Jawa Barat)

Kebutuhan vaksin COVID-19 di Jabar sendiri mencapai 67 juta dosis. Ridwan Kamil bilang, untuk mencapai kekebalan masyarakat atau herd immunity, penduduk Jabar yang divaksin harus mencapai 33,5 juta orang.

“Kalau dikali 2 dosis berarti ada 67 juta yang diubutuhkan,” katanya.

Sebagai persiapan vaksinasi massal, Jabar akan menjadikan puskesmas sebagai lokasi penyuntikan. Saat ini, menurut Ridwan Kamil jumlah Puskesmas di Jabar sebanyak 1.000-an.

Dengan kapasitas Puskesmas tersebut, Jabar baru bisa menyelesaikan vaksinasi selama 15 bulan. Untuk itu diperlukan target yang lebih cepat.

Ridwan Kamil menjanjikan vaksinasi di Jabar bisa selesai 6 bulan jika didukung dengan sediaan vaksin dan tenaga yang bertugas melakukan vaksinasi (vaksinator).

Jumlah vaksinator saat ini baru 11 ribu. Ditargetkan jumlah ini mencapai 20 ribu untuk mempercepat vaksinasi.

Mantan Wali Kota Bandung itu juga mengabarkan perkembangan terkini vaksin Bio Farma di mana Februari 2021 sudah mulai memproduksi massal dengan target 120 juta dosis.

Kebutuhan vaksin nasional sekitar 450 juta dosis untuk mencapai herd immunity. Jumlah tersebut didapat dari vaksin Bio Farma dan vaksin impor.

“Mudah-mudahan kombinasi dari vaksin yang dibeli berbagai merek dari vaksin yang diprod di Bandung total secepatnya 70 persen warga Indonesia bisa divaksin,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Ridwan Kamil, akan terjadi herd immunity sekaligus pemulihan ekonomi lebih cepat. “Karena 70 persen warga Indonesia sudah divaksin sehingga melindungi seluruh kehidupan di masyarakat,” ujarnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga

Ridwan Kamil: Menolak Divaksin Bahayakan Masyarakat

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Ridwan Kamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan