MerahPutih.com - Gugus Tugas COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan penambahan kasus positif COVID-19 pada Selasa (29/9) sebanyak 49 Kasus. Sebanyak 41 di antaranya merupakan siswa di Kabupaten Sleman. Pemda DIY
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih menjelaskan, tiga kasus berasal dari Kabupaten Bantul, serta 46 kasus Kabupaten Sleman.
"Jika mengacu riwayat kasusnya, terdiri atas satu kasus tracing kontak kasus, 41 kasus skrining pendidikan, satu kasus skrining karyawan, satu kasus skrining pasien, serta lima kasus masih dalam penelusuran," jelas Berty.
Baca Juga
Rajin Olahraga dan Kerap Berdiam di Rumah tak Jamin Kebal Corona
Berty melanjutkan ke-41 siswa positif ini berada di Kabupaten Sleman dan didapatkan usai Pemda dan Pemerintah Kabupaten dan kota giat melakukan skrining massal.
Hingga Selasa, total pasien yang positif corona sebanyak 2.607 kasus. Sementara jumlah warga yang sembuh corona sebanyak 59 pasien. Sehingga total jumlah kasus sembuh COVID-19 di DIY menjadi 1.856 kasus. Sedangkan pasien corona yang meninggal sebanyak dua orang.
Berdasarkan data dari rumah sakit rujukan, ia mencatat total suspek COVID-19 hingga Selasa tercatat 12.704 orang.
Kasubag Humas dan Protokoler Pemkab Sleman, Savitri Nurmala Dewi, membenarkan adanya puluhan siswa di wilayahnya yang positif COVID-19.
"41 itu dari para siswa. Mohon doanya agar semua segera sembuh kembali," kata wanita yang biasa dipanggil Evy ini.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan para siswa yang positif Corona ini berasal dari dua lembaga pendidikan yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Beberapa yang positif corona tinggal di asrama lembaga pendidikan tersebut.
"Dari tracing yang dilakukan ternyata sejumlah siswa berstatus positif sehingga dilakukan tracing pada kontak erat di ring 1 dan ring 2 pasien. Adapun hasilnya dari 2 institusi pendidikan yang melakukan tatap muka, 47 peserta didik terkonfirmasi positif," jelas Joko.
Sementara itu, sekitar 50 peserta didik masih menunggu hasil test usap. Pemkab Sleman pun gerak cepat dan segera melakukan tracing pada pihak-pihak kontak erat dengan ke 47 peserta didik tersebut.
"Kami mengisolasi seluruh siswa yang positif COVID-19. Tempat isolasi disesuaikan berdasarkan gejala," jelas Joko.
Baca Juga
Pemkab Sleman juga melakukan karantina pada para siswa non corona yang tinggal di asrama serta melakukan pembersihan lingkungan dan penyemprotan desinfektan selama 5 hari berturut turut pada area/kawasan belajar. (Teresa Ika/Yogyakarta)