MEMASUKI era paskapandemi, ada perubahan substansial dalam permintaan pasar dan cara konsumen Asia menikmati makanan mereka. Pandemi telah mendorong munculnya kesadaran konsumen akan kerentanan kesehatan mereka dan kondisi lingkungan. Tak mengherankan jika ada lonjakan tren pada pola konsumsi sadar kesehatan.
Demikian hasil temuan Cargill, salah satu pemasok bahan makanan terkemuka dunia. Temuan itu dipresentasikan dalam Food Ingredients Asia (FIA) 2022, di Jakarta, 7-9 September 2022.
Studi eksklusif Cargill mengungkap setidaknya 4 tren makro yang tengah berlangsung di Asia Pasifik (APAC). Antara lain Healthy for Me, Conscious Consumption, Experience It, dan Simplify My Life.
Atas temuan tersebut, Cargill berupaya memberikan solusinya. “Kami tidak hanya mengikuti tren, tetapi kami juga memperhatikan karakter unik dari setiap pasar, mulai dari preferensi rasa, bahan-bahan yang populer, kebudayaan masyarakat di pasar tersebut,” kata Ming Peng, Managing Director Cargill’s Starches, Sweeteners, and Texturizers in Asia dalam acara FIA 2022.
Baca juga:

Tren Healthy for Me menunjukkan bahwa konsumen saat ini jauh lebih berhati-hati dengan apa yang mereka konsumsi. Salah satunya ditandai dengan tumbuhnya minat untuk mengurangi kadar gula dan garam, memilih bahan dasar nabati sebagai alternatif, memilih bahan-bahan yang alami, serta memilih produk makanan dan minuman bergizi yang membawa manfaat kesehatan fisik dan mental.
Pada tren Conscious Consumption, Cargill melihat polarisasi nilai di antara konsumen. Ada beberapa yang bersedia membayar lebih untuk kualitas premium dan ada beberapa yang sadar terkait seberapa banyak uang yang mereka keluarkan.
Konsumen juga menuntut produk yang ramah lingkungan. Mereka mengutamakan produk yang selaras dengan hati nurani, kebajikan, dan nilai-nilai pribadi yang mereka anut.
Sementara di bawah tren Experience It, konsumen menuntut produk yang memberikan mereka pengalaman yang lebih tinggi: kenikmatan, dimanjakan (indulgence), dan kebaruan. Mereka juga ingin menciptakan produk bersama dengan brand melalui pendekatan komunikasi dua arah antara brand dan konsumen.
Terakhir, dalam Simplifying My Life, Cargill melihat bahwa konsumen menuntut kemudahan, kepraktisan, dan kesederhanaan. Mereka mencari produk yang dapat membantu mereka melancarkan dan mempermudah kehidupan mereka yang sudah kompleks. Misalnya proses belanja retail nirsentuh (contactless retail), atau produk yang dapat dinikmati dengan nyaman di rumah tanpa harus keluar atau ke restoran.
Baca juga:

Cargill berupaya memberikan solusi atas empat tren makro tersebut. Mereka mengembangkan 4 bahan untuk 4 tren tersebut. Pertama, C*Sweetmix, solusi perasa manis yang dapat mengurangi penggunaan gula dalam kadar tinggi.
Kedua, Gerkens® DL68, bubuk kakao alkali ringan yang dibuat dari biji kakao asal Asia dan Afrika Barat. Menawarkan warna yang pekat, rasa cokelat yang tahan lama, solusi untuk segmen makanan manis.
Ketiga, Aalst Chocolate Bake-Stable Compound Filling yang mampu menahan suhu pemanggangan hingga 180°C (15 – 20 menit) sekaligus mencegah keluarnya lemak atau minyak.
Keempat, Coconera™, cocoa butter equivalent (CBE) yang memberikan kualitas makan yang sama dan pengalaman sensorik yang sebanding dengan cocoa butter pada produk kembang gula dan cokelat. Hal ini memungkinkan produsen untuk mengganti 5% mentega kakao dalam produk cokelat dan secara 100% memberikan lapisan (coating) terbaik.
Tren ini diprediksi akan terus berlanjut dan membuat produsen bahan makanan harus berinovasi menyesuaikannya. (dru)
Baca juga: