Fashion
4 Tren Fesyen Dunia yang Awalnya Sempat Dilarang
THERE are no rules in fashion. Menjadi sarana seseorang untuk bisa lebih mengekspresikan dirinya sendiri, fesyen tidak memiliki aturan dan tidak terbatas pada apapun. Tren mode dianggap sebagai karya seni yang mampu memamerkan kreatifitas seseorang.
Keragaman budaya fesyen di zaman sekarang tentunya memudahkan semua orang untuk bisa mengekspresikan serta menjadi dirinya sendiri.
Baca juga:
Mengapa di Amerika Warna Putih Dilarang Setelah Peringatan Hari Buruh?
Namun dalam perjalanannya, telah banyak pasang surut yang terjadi di dunia fesyen untuk bisa meraih kebebasan untuk bisa tampil dengan modis. Berikut merupakan empat tren mode yang awalnya sempat dilarang di beberapa negara.
1. Motif tartan
Sering kamu temukan pada item fesyen rok, motif tartan merupakan motif tradisional pakaian pria di Skotlandia yang lebih sering disebut sebagai plaid kilt. Rok berlapis ini merupakan simbol kuat akan identitas Skotlandia sejak dahulu kala.
Pada abad ke-18, motif tartan pernah dilarang di Skotlandia. Upaya ini dikenal sebagai The Dress Act of 1746 yang mana merupakan bentuk hukuman bagi masyarakat Highlands, Skotlandia yang banyak berpartisipasi dalam pemberontakan yang bertujuan untuk mengembalikan dinasti Stuart Skotlandia ke tahta Inggris.
Baca juga:
Protes Kebijakan, Murid Laki-Laki Pakai Rok ke Sekolah
Para pemberontak ini berhasil dikalahkan pada pertempuran Culloden pada 1746, dan pemerintah Inggris ingin mencegah pemberontakan di masa yang akan datang dengan membuat undang-undang yang mengatakan bahwa penggunaan motif tartan dan pakaian tradisional lainnya dianggap sebagai sesuatu yang ilegal.
Regulasi ini bertujuan untuk menaklukkan para pemberontak Skotlandia dengan menelanjangi identitas budaya mereka sehingga mencegah pemberontakan untuk bangkit kembali.
2. Penggunaan warna ungu
Pada abad ke-14, pemerintah Inggris mengeluarkan berbagai aturan yang mengatur tentang apa yang harus dikenakan dan apa yang harus dimakan masyarakat. Salah satunya adalah larangan pakaian dari bulu dan sutra untuk orang-orang miskin.
Tidak hanya itu, pemerintah juga melarang penggunaan pakaian berwarna ungu, karena warna tersebut merupakan warna yang diperuntukkan untuk keluarga bangsawan.
Baca juga:
Dengan 6 Fashion Item ini, Kamu Bisa Tampil Chic ala Kate Middleton
Selain Inggris, hukum ini juga pernah diberlakukan pada zaman Romawi kuno yang juga melarang masyarakat untuk menggunakan warna ungu. Namun sanksinya lebih berat, yaitu hukuman mati jika aturan tersebut dilanggar.
3. Korset
Meskipun penggunaannya membuat sulit bernapas, korset menjadi salah satu inovasi yang paling membantu perempuan untuk mendapatkan penampilan pinggang yang lebih kecil dan postur tubuh yang sempurna.
Di abad ke-19, beberapa negara di Eropa Timur yang kemudian diikuti oleh Amerika Serikat mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan korset. Apa alasannya? Selama Perang Dunia I, terjadi kekurangan bahan logam. Saat itu, bahan utama dari korset adalah logam sehingga Dewan Industri Perang meminta para perempuan untuk berhenti menggunakan korset.
Baca juga:
Tampil Eksis Memakai Korset, Ketahui Terlebih Dahulu 3 Risikonya
Meskipun terdengar konyol, namun himbauan ini membuahkan hasil yang signifikan di Amerika Serikat. Para perempuan di Amerika Serikat berhasil mengarahkan lebih dari satu ton logam yang cukup untuk membangun sebuah kapal perang.
4. Celana bagi perempuan
Penggunaan celana bagi kaum hawa bukan merupakan hal yang wajar pada zaman dahulu kala. Perempuan benar-benar harus memperjuangkan hak mereka untuk menggunakan celana, karena item fesyen ini dianggap sebagai barang mode yang hanya bisa digunakan pria.
Awal mula penggunaan celana bagi perempuan adalah setelah Perang Dunia I, karena para perempuan sudah terbiasa untuk menggunakan celana untuk bekerja di pabrik menggantikan pria yang pergi berperang.
Baca juga:
Buat Diri Kamu Eksis dan Keren dengan Celana-Celana ini
Pada tahun 1939, majalah mode terkenal yang berpengaruh, Vogue, mulai memamerkan perempuan yang mengenakan celana yang menjadi pemicu berkembangnya penggunaan celana. Dipertengahan abad ke-20, para perempuan sudah mulai menggunakan celana meskipun hal itu menjadi sangat kontroversial. Beberapa universitas melarang penggunaan celana pada perempuan sampai tahun 1972.
Bahkan, di lantai Senat Amerika Serikat, penggunaan celana bagi kaum perempuan berhenti diberlakukan hingga tahun 1993 dan pada tahun 2016 kemarin, para awak kabin British Airways baru saja mengizinkan penggunaan celana bagi para perempuan ketika bekerja. (shn)