Karier

4 Pertanyaan Jebakan saat Wawancara Kerja

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 10 April 2023
4 Pertanyaan Jebakan saat Wawancara Kerja
Ada banyak pertanyaan jebakan saat wawancara kerja. (Foto: Pixabay/StartupStockPhotos)

MENANTIKAN hari H wawancara kerja memang membuat jantung berdegup kencang. Apalagi jika kamu merupakan fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Masuk ke dunia baru yang dipenuhi orang-orang hebat tanpa pengalaman yang mumpuni hanya bermodalkan tekad dan keberuntungan. Menjawab pertanyaan HR pun auto pasang wajah senyum kaku dan tentunya banjir keringat.

Belum lagi biasanya perusahaan akan memberikan beberapa pertanyaan yang sebenarnya mudah untuk dijawab tapi terkesan “menjebak”, sehingga akan membuatmu terpaku sebentar. Kata Theladders, pertanyaan jebakan dari perekrut nyatanya tidak hanya bersifat beneficial terhadap perusahaan tetapi juga dirimu loh.

Baca Juga:

Menerapkan Growth Mindset di Tahun Baru Demi Meningkatkan Kualitas Diri

Perekrut memberikan pertanyaan jebakan karena semata-mata ingin melihat bagaimana gambaran dirimu ketika menghadapi situasi sulit secara mendadak. Jika kamu tetap menjawab dengan tenang dan bijaksana, dijamin deh kamu akan mendapatkan pekerjaan tersebut dengan mudah.

1. “Apa kelemahanmu?”

Yakin deh... hampir semua fresh graduate akan mendapatkan pertanyaan seperti ini di awal karier. Tujuannya apa sih perekrut menanyakan kelemahan dari calon karyawan? Tentu saja untuk menguji apakah kamu mudah “membocorkan” rahasia perusahaan layaknya kamu memberikan informasi pribadi yang bersifat rahasia mengenai dirimu sendiri.

Alih-alih membeberkan secara gamblang kelemahan yang ada pada dirimu, lebih baik kamu segera tembak pertanyaan tersebut dengan solusi jitu. Misalnya: “Dari tahun ke tahun saya selalu meningkatkan cara saya berkomunikasi kepada anggota tim ketika sedang mengerjakan proyek bersama agar jalannya diskusi dan eksekusi proyek berjalan dengan baik,”.

HRD dapat melihat gambaran kinerja seseorang melalui jawaban saat wawancara kerja. (Foto: Pixabay/089photosshootings)

2. “Alasan kamu resign dari kantor sebelumnya?”

Pertanyaan jebakan yang satu ini sebenarnya sama seperti pertanyaan sebelumnya yaitu ingin menguji seberapa kuat kamu menjaga rahasia perusahaan. Perekrut akan mendapatkan dua manfaat dari jawabanmu jika kamu terjebak. Pertama, perekrut akan mengetahui bahwa kamu merupakan karyawan yang bocor informasi dan masuk ke dalam daftar blacklist.

Kedua, perekrut akan mengetahui kelemahan dari perusahaan saingan. Pertanyaan ini akan memancing dirimu untuk mengungkap keburukan kantor sebelumnya yang menjadi alasan kamu untuk resign dan pindah ke kantor baru. Selain itu perekrut juga ingin menguji apakah kamu termasuk karyawan yang mudah terpancing emosi hanya karena pertanyaan sederhana atau sosok yang tenang dan dingin dalam kondisi apapun.

3. “Kamu ngapain saja selama beberapa tahun enggak kerja?”

Setelah melihat isi resume milikmu bolak-balik, eh, perekrut menemukan celah waktu di tengah-tengah perjalanan kariermu sebelum sampai di titik ini. Perekrut sebenarnya hanya ingin mengetahui satu hal. Apakah alasanmu resign di kantor sebelumnya dan memilih “menganggur” selama beberapa tahun merupakan ancaman untuk perusahaan. Karena ada banyak karyawan yang tiba-tiba resign di tengah pengerjaan proyek penting dengan alasan yang tidak masuk akal.

Baca Juga:

Stop 'Balapan' dengan Orang Lain

Tentu saja hal tersebut akan membuat perusahaan rugi dan pontang-panting mencari pengganti yang baru dengan kompetensi yang sama. Jika alasanmu masuk akal lebih baik jawab jujur saja. Lalu bagaimana jika ternyata alasanmu ternyata bak jawaban remaja labil yang sedang mencari jati diri? Jawaban pamungkasnya adalah: “Saat itu saya sedang fokus mengembangkan dan memperbaiki diri agar lebih kompeten ketika masuk kembali ke dunia kerja."

Hindari memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion. (Foto: Pixabay/Lukasbieri)

4. “Jelaskan tentang dirimu dalam satu paragraf.”

Jika kamu fresh graduate, besar kemungkinan kamu akan menjawab pertanyaan ini seperti membaca biodata masa kecil. Tentu saja jebakan dari pertanyaan ini akan memancing dirimu untuk menjawab seadanya tanpa iming-iming bahwa dirimu merupakan sosok yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

Daripada gagal hanya karena pertanyaan ini, sejak lama siapkan paragraf singkat dengan menggunakan pembawaan ala “sales” karena kamu akan “menjual” kemampuan yang ada di dalam dirimu kepada perusahaan.

Kamu tidak perlu membeberkan tanggal lahir, tempat tinggal, atau asal sekolah. Yang diinginkan oleh perekrut adalah penjelasan tentang kelebihan yang ada di dalam dirimu. Kalau perlu beberkan prestasi dan pencapaianmu selama berkarier dengan singkat. (mar)

Baca Juga:

Alasan Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Ayah

#Karier
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan