Empat Kitab Sakti Wajib Dimiliki Zaman Masih Ngilmu di Negeri Aing

annehsannehs - Sabtu, 03 Juli 2021
Empat Kitab Sakti Wajib Dimiliki Zaman Masih Ngilmu di Negeri Aing
Atlas. (Foto Hipwee)

SIAPA pernah menggumam atau berserapah mau libur sekolah lama. Kayak malas banget kan bangun pagi, mengerjakan tugas, membawa banyak buku, dan masih ngantuk saat di kelas. Kini, sebagian keinginanmu tercapai bahkan sudah berjalan hampir dua tahun. Mengapa sebagian? Sebab, memang enggak libur tetapi kamu enggak lagi datang ke sekolah.

Pemerintah memberlakukan pembatasan interaksi pada masa pandemi COVID-19, sehingga meminta seluruh masyarakat bekerja, beribadah, dan belajar di rumah. Jangan di tahun kedua pemberlakuan sekolah jarak jauh atau dari rumah, baru berjalan dua bulan aja udah banyak anak merasa bosan.

Meski dahulu di masa sebelum pandemi harus bangun pagi padahal masih ngantuk, capek-capek mengerjakan tugas sekolah, tetap saja kenangan indah di sekolah lebih baik ketimbang di tempat lain.

Mengenang masa-masa sekolah sebelum pandemi, ada beberapa buku wajib jib jib dibawa ketika sekolah, bahkan bisa disebut sebagai 'kitab sakti' para siswa ketika masih Ngilmu di Negeri Aing secara tatap muka. Jika lupa bawa siap-siap kena tegur guru. Dari segelintir kitab sakti di bawah ini, mana damage-nya paling tinggi jika ketinggalan di rumah?

Baca juga:

‘Black Widow’ Dianggap Ketinggalan Zaman

1. Atlas

Serupa dengan teman-teman pemalas lainnya, biasanya keperluan sekolah harus dibawa besok baru keingetan saat malam hari ketika orangtua sudah tidur. Pukul 12 malam, kira-kira mana toko buku masih buka dan menjual Atlas untuk keperluan pelajaran peta buta besok?

Alhasil, banyak murid rela bangun pagi untuk melipir ke toko buku berada di pasar terdekat demi sebuah 'kitab sakti' berisikan peta-peta dari seluruh dunia sebelum pergi ke sekolah. Ada juga segera pergi ke perpustakaan untuk meminjam atlas sekolah biasanya lembarannya sudah lepas-lepas.

Jika enggak bawa, guru IPA biasanya killer bisa benar-benar menghukum kamu berdiri di depan kelas sambil mengangkat kaki satu dan menjewer kedua kupingmu sendiri jika lupa membawa atlas.

Padahal, saat itu pun banyak murid belum memahami bagaimana bisa gambaran wilayah-wilayah di Indonesia maupun dunia bisa dijabarkan dalam bentuk kertas datar. Mungkinkah Atlas masih diperlukan saat banyak orang telah menggunakan Google Maps.

2.Buku LKS

LKS bahasa Inggris. (Foto Brainly)
LKS bahasa Inggris. (Foto Brainly)

Sebagian besar murid sekolah sangat membenci buku LKS alias Lembar Kerja Sekolah. Selain berisikan soal-soal teramat sulit (biasanya ada PG, isian, dan essay), biasanya tiap mata pelajaran juga memiliki buku LKS sehingga membuat tas sekolah semakin berat dan pundak semakin sakit.

Meski begitu, sekalinya murid tidak membawa buku LKS karena, keluarlah sabda dari ibu atau bapak guru, "keluarkan LKS kalian, kerjakan halaman 5 sampai 7, dikumpulkan!"

Seketika, tamatlah riwayat anak-anak tidak membawanya. Jika tidak membawa LKS bisa dibilang sebagai salah satu dosa terbesar sehingga membuat guru-guru murka. "Ibu sudah bilang, LKS harus dibawa setiap hari!"

Selain kadang dipake kadang enggak, murid punya alasan lain untuk malas membawa buku LKS. Buku LKS identik dengan kualitas kertas sangat amat bagus dan tebal, aliasss, menggunakan kertas buram, gampang robek, ringkih, dan sering terlipat-lipat sampai menyebabkan buku jadi "berbunga". Malasnya, buku ini pun tidak memiliki cover cukup kuat untuk dilapisi sampul plastik sehingga semua buku LKS biasanya akan berada dalam kondisi buruk rupa.

Baca juga:

Disneyland Paris Hadirkan Superhero Marvel di Hotel The Art of Marvel

3. Buku Pintar

Buku Pintar by Edy Sigar. (Foto Tokopedia/giyel).jpeg
Buku Pintar by Edy Sigar. (Foto Tokopedia/giyel).jpeg

Buku Pintar sudah dianggap sebagai buku benar-benar berisikan semua informasi umum wajib diketahui anak sekolah. Zaman dahulu, Buku Pintar bagaikan kitab sakti wajib dibawa anak sekolah setiap hari. Meski cukup tebal dan berat, buku ini pun selalu dibawa anak-anak karena takut dihukum para guru yang suka tiba-tiba menyuruh untuk mengeluarkannya.

Sama seperti ponsel pintar, buku pintar juga tak lantas membuat anak murid jadi pintar hanya karena membawanya namun tetap tergeletak berhari-hari di kolong meja sekolah. Murid akan pintar jika membacanya dan memahami seluruh isi buku tersebut.

4. Buku Saku Pramuka

Buku Suku Pramuka. (Foto Tokopedia/Toko Pramuka Banyuwangi) .jpeg
Buku Suku Pramuka. (Foto Tokopedia/Toko Pramuka Banyuwangi) .jpeg

Hari Jumat biasanya identik dengan ekstrakurikuler Pramuka. Setelah menggunakan pakaian serbacokelat dilengkapi dengan topi, dasi, dan kaus kaki berwarna hitam, biasanya ada satu hal wajib dibawa, buku saku Pramuka.

Terlepas dari harga bukunya terjangkau, buku saku Pramuka adalah kitab wajib para anak Pramuka. Jika satu orang tidak membawanya, bisa-bisa satu regu kena hukumannya. Buku kecil ini juga harus dijaga baik-baik, karena jika sampai kehujanan atau kena air sedikit, cat dalam buku bisa luntur sampai nempel seragam. Maklum, kualitas buku ini tergolong tipis, mudah robek, dan tintanya mudah ngejiplak di baju. (SHN)

Baca juga:

#Teknologi #Juli Ngilmu Di Negeri Aing #Pendidikan #Sekolah Daring
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan