PANDEMI mengubah banyak aspek kehidupan kita, terutama guncangan ekonomi dan PHK massal. Pengembangan kemampuan dan karier merupakan sebuah hal penting yang perlu dilakukan oleh generasi milenial dan Gen Z agar bisa selalu kompetitif di pasar kerja.
Berdasarkan data dari Forbes, pengembangan keterampilan adalah prioritas utama bagi 83% responden dari generasi milenial dan Gen Z.
Tetapi apa saja sih yang dipertimbangkan untuk memilih karier terutama bagi para Milenial? Yuk, kita simak penjelasan di bawah!
4 Faktor Pemilihan Karier Bagi Generasi Milenial
Pada umumnya, bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji yang besar merupakan kehidupan impian yang dapat memberikan jaminan untuk pengembangan karier. Namun, tidak semua milenial memiliki pemikiran yang serupa.
Di sini, kita akan mengacu pada hasil riset oleh IDN Research Institute dari laporan yang berjudul “Indonesia Millenial Report 2022” tentang aspek yang dipertimbangkan oleh para milenial ketika memilih pekerjaan untuk pengembangan karier.
Baca juga:
Studi JobStreet Tunjukkan Pekerja di Indonesia Prioritaskan Work Life Balance

Dari data di atas, terlihat bahwa tidak semua milenial memiliki pemikiran bahwa dengan bekerja di perusahaan multinasional pengembangan karier akan terjamin.
Mayoritas responden, sebanyak 52%, setuju bahwa perusahaan multinasional dapat memberikan stabilitas karier yang lebih baik. Tetapi, 35% responden memilih netral. Sementara itu, sisanya, 13% responden setuju bahwa pengembangan karier akan lebih terjamin di perusahaan domestik.
Pemikiran ini diakibatkan oleh beberapa faktor yang dirasakan oleh generasi milenial dalam memilih pekerjaan. Berikut 4 faktornya:
1. Gaji
Pendapatan menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan pekerjaan. Dikarenakan merupakan salah satu faktor utama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Terbukti dari hasil riset, sebanyak 86% responden memilih gaji sebagai aspek penting dalam memilih pekerjaan.
Selain itu, gaji yang memadai juga memungkinkan seseorang untuk memiliki keuangan yang stabil. Hal ini biasa dilakukan dengan menabung, berinvestasi, atau menyiapkan dana pensiun.
2. Jam kerja
Faktor kedua adalah jam kerja. Hal ini merupakan pertimbangan penting dalam memilih pekerjaan menurut 61% responden. Mereka setuju apabila waktu yang dihabiskan untuk bekerja berpengaruh terhadap keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Durasi jam kerja akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Hal ini disebabkan jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kelelahan dan stres, yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Jam kerja yang teratur tentunya juga akan memberikan kesempatan pada pekerja untuk dapat mengoptimalkan kesempatan untuk pengembangan diri untuk jenjang karier yang lebih luas lagi.
3. Minat
Passion atau motivasi dalam bekerja akan sangat membantu produktivitas dan semangat dalam bekerja. Sebanyak 58% responden menyetuju bahwa minat adalah salah satu aspek penting ketika memilih pekerjaan.
Apabila kamu tidak meyukai bidang pekerjaanmu, tentunya kamu tidak akan menikmati setiap proses pekerjaanmu.
Justru kurangnya minat dapat membuat kamu tidak semangat bekerja hingga dan malah menjadi bekerja dengan asal-asalan. Dan juga dapat meningkatkan level stres. Maka menelusuri minat pekerjaan merupakan salah satu hal yang penting.
4. Jenjang karier
Sebanyak 56% responden generasi milenial menilai bahwa jenjang karier adalah salah satu faktor penting yang tentunya berpengaruh terhadap pemilihan pekerjaan. Perusahaan yang menyediakan jenjang karier yang jelas dapat membantu karyawan agar lebih termotivasi dan memiliki dorongan untuk mengembangkan karier.
Itulah 4 faktor yang dipertimbangkan oleh milenial dalam memilih pekerjaan sesuai dengan laporan dari IDN Research Institute. Faktor yang dipertimbangkan oleh milenial secara tidak langsung berhubungan erat dengan benefit yang akan diterima oleh para milenial ketika sudah bekerja di perusahaan tersebut.
Cara Mengembangkan Karier
Berdasarkan laporan yang serupa, Milenial cenderung mempertimbangkan untuk mempelajari beberapa skill untuk mengembangkan karakter. Skill yang dipertimbangkan adalah leadership, public speaking, management skill, language skill, dan digital skill.
Nah, bagaimana cara mengembangkan skill tersebut? Simak penjelasan selanjutnya, ya!
1. Mengikuti Edukasi Formal
Baca juga:
Kerja Hibrida Syaratkan Peningkatan Kesadaran tentang Keamanan Siber

Cara yang umum yang dipilih oleh kebanyakan responden Milenial adalah dengan pendidikan formal. Sebanyak 50% responden Milenial berpikir bahwa pendidikan merupakan satu faktor kesuksesan yang penting. Tetapi, pada kenyataannya, sebagian orang memiliki kesulitan untuk dapat mengakses pendidikan formal, terutama pendidikan tinggi.
2. Meningkatkan Skill lewat Kursus Online
Sekarang kursus online merupakan alternatif yang baik untuk pengembangan karier. Dari hasil riset, terdapat 16% responden Milenial sudah pernah mengikuti kelas online untuk mengembangkan kariernya. Saat ini terdapat banyak sekali pilihan program kursus online masa yang relevan dengan pengembangan karier.
Salah satu contoh platform EdTech yang memiliki program untuk meningkatkan skill berbagai profesi adalah Kuncie. Kuncie memiliki berbagai program untuk mengasah skill leadership hingga technical.
Platform ini juga menyediakan program pembelajaran mini MBA dengan berkolaborasi dengan universitas ternama seperti ITB dan UGM. Bagi kamu yang tertarik untuk meningkatkan karir, segera daftar program yang paling cocok dengan kamu! (adv)
Baca juga:
Menerapkan Growth Mindset di Tahun Baru Demi Meningkatkan Kualitas Diri