4 Atlet Surfing Indonesia Berburu Tiket Olimpiade Lewat ISA World Surfing Games di Puerto Rico


Atlet selancar Indonesia Rio Waida beraksi saat tampil dalam ISA World Surfing Games 2022 Huntington Beach, California, Amerika Serikat, Sabtu (24/9/2022). (ISA Photo/Ben Reed) (ISA Photo/Ben Reed/BEN
MerahPutih.com - Empat atlet surfing atau selancar ombak Indonesia berburu tiket olimpiade melalui ajang ISA World Surfing Games 2024 di Arecibo, Puerto Rico. Ini merupakan ajang terakhir untuk memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024.
Keempat atlet yang dimaksud adalah Rio Waida, I Ketut Agus Aditya Putra, Dhany Widianto, dan Jasmine Michelle Studder untuk sektor putri.
Manajer tim nasional surfing Indonesia, Egy Adhitya Hilman menjelaskan bahwa ajang kali ini memiliki mekanisme yang berbeda dan menjadi kesempatan terakhir bagi seluruh atlet, termasuk Rio Waida, yang mengikuti Championship Tour liga surfing dunia World Surf League (WSL).
Baca Juga:
Menpora Berharap Klub Liga 1 Legawa Lepas Pemain ke Timnas U-23
"Kalau chance-nya untuk kualifikasi kali ini, itu betul-betul yang diambil pemenangnya. Jadi, bukan lagi untuk region-nya," kata Egy kepada Antara dalam sambungan telpon dari Jakarta, Senin.
Dia menambahkan setiap negara diperbolehkan mengikuti ajang tersebut meskipun atletnya sudah lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Kondisi tersebut kurang menguntungkan bagi atlet yang tidak bermain di WSL, sebab mereka yang telah mendapatkan tiket adalah atlet yang masuk WSL.
"Sebetulnya, untuk Rio Waida itu dia punya kesempatan dalam dua mekanisme pertandingan. Satu adalah kualifikasi Olympic memang yang dibuat oleh AF-nya, oleh International Federation, yaitu ISA. Atau satu lagi dia punya kesempatan di professional league-nya, di WSL," ujar Egy.
"Tapi karena olimpiadenya di Agustus, otomatis WSL tidak menjadi kesempatan dia. Jadi kesempatan Rio di Olympic hanya di Puerto Rico ini, yang event dilaksanakan oleh AF."
Setiap negara memiliki dua kuota putra dan dua kuota putri. Di akhir ajang akan diketahui peringkat mereka dan diambil beberapa teratas dengan mempertimbangkan jumlah tiket yang tersisa dan persyaratan kuota negara.
Egy optimistis timnas surfing Indonesia mampu mencuri tiket Olimpiade. Sebab, dia melihat secara skill atlet Indonesia tidak kalah dari atlet-atlet negara lain. Hanya saja faktor alam menjadi unsur keberuntungan dalam perlombaan.
Baca Juga:
Kena Pelanggaran Finansial, Everton Dihukum Pengurangan 6 Poin
"Faktor luck-nya juga tinggi, karena medianya alam. Jadi, beda kalau memang surfer ini dilepas untuk latihan freesurfing atau dengan kompetisi. Dan kompetisi ini mereka kan dibatasi oleh waktu," kata Egy.
"Dibatasi oleh waktu dengan jumlah atlet juga terbatas, tiga atau empat. Nah, ombak yang datang pun kita enggak tahu, namanya alam, apakah akan mendapatkan ombak yang bagus atau yang seperti apa."
Saat ini para atlet Indonesia masih berjuang di ISA World Surfing Games 2024 yang berlangsung hingga 3 Maret. Rio Waida lolos ke round ketiga, sementara Dhany Widianto dan Ketut Agus harus berjuang di Repechage 2 setelah masing-masing terlempar dari round pertama dan round kedua. Demikian pula dengan Jasmine Studer bersiap untuk Repechage 2. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
7 Atlet Selancar Ombak Indonesia Berburu Tiket Asian Games 2026

Belajar Banyak dari Olimpiade 2024, Rio Waida Membidik Los Angeles 2028

Alam Semesta Tidak Berpihak pada Rio Waida

Langkah Rio Waida Terhenti di Putaran Kedua Olimpiade Paris 2024

Mengapa Cabor Surfing Olimpiade Paris 2024 Digelar di Tahiti?

Atlet Surfing Olimpiade Paris 2024 akan Tinggal di Kapal Pesiar Aranui 5

Jalani Latihan Terakhir, Rio Waida Tak Mengalami Kendala Jelang Tampil di Olimpiade

Ganasnya Ombak Teahupo’o Tantangan Besar bagi Peselancar Termasuk Rio Waida di Olimpiade

Rio Waida Berangkat ke Tahiti Buat Taklukan Ombak Olimpiade Paris

Rio Waida Perlu Tingkatkan Massa Otot untuk Hadapi Ombak Besar di Olimpiade 2024
