4 Akal-Akalan Klise Matikan Kamera Saat Meeting Virtual
BANYAK akal memang identik dengan inteligensi tinggi. Meski begitu, kadang orang-orang suka kelewat pinter dengan menciptakan akal-akalan sebagai alasan untuk meng-cover kemageran mereka. Salah satunya malas menyalakan kamera ketika meeting virtual.
Ketika ada kelas atau meeting virtual di pagi hari, tidak sedikit orang menyalakan alarm lima menit sebelum meeting. Ketika sudah bergabung dan dianggap hadir, ada beberapa anggota masih bermalas-malasan di ranjang, scroll menu di layanan makanan pesan-antar untuk cari sarapan, leyeh-leyeh, atau baru mau beranjak ke kamar mandi untuk gosok gigi.
Baju piyama, wajah masih bengkak, dan rambut berantakan saat baru bangun pun tidak terlihat presentable sehinggga off camera jadi 'jalan ninja' paling efisien.
Namun, beberapa dosen di kampus atau atasan pas meeting virtual kantor mengharuskanmu untuk menyalakan kamera agar terlihat lebih 'hadir'. Alhasil, terciptalah sejuta akal-akalan dadakan agar bisa tetap off cam. Berikut merupakan beberapa akal-akalan klise namun tetap ampuh saat meeting virtual selama pandemi. Mana akal-akalan tersebut pernah kamu pakai?
Baca Juga:
1. Kamera rusak
"Maaf Bu, kamera saya rusak," sering menjadi alasan banyak orang ketika disuruh menyalakan kamera saat mengikuti sekolah virtual. Padahal, beberapa di antara nya sedang bermain game sambil tetap join di Zoom meeting. Meski begitu, para guru seolah mengiyakan dengan alasan tersebut karena menganggap tidak ada solusi lagi bisa dilakukan jika kameranya sudah rusak.
Namun, lasan ini tidak bisa dilakukan terus-menerus ketika sekolah online karena guru akan segera melaporkan ke orangtua murid sehingga situasi akan menjadi semakin berabe.
Kamera rusak juga sering menjadi alasan bagi para pekerja. Untungnya, tidak akan ada atasan melaporkannya kepada orangtuamu. Namun jika dilakukan terus-menerus, mungkin kamu akan segera disuruh untuk beli webcam dan alasan ini tidak bisa lagi digunakan. Maka dari itu, gunakanlah akal-akalan yang satu ini secara bijaksana agar kamu tidak kerepotan sendiri nantinya ya guys.
Baca Juga:
2. Hujan geledek petir badai
Hujan sering menjadi kambing hitam atas akal-akalan orang ketika mematikan kamera. "Maaf pak, sinyalnya gangguan, saya jadi enggak bisa nyalain kamera," ungkapnya sambil streaming Netflix pada perangkat digital lain. Padahal, mungkin koneksi internetnya baik-baik saja walau di luar ada hujan badai.
Meski begitu, kadang hujan dan badai memang bisa menimbulkan gangguan sinyal pada operator seluler dan jaringan internet. Jadi, alasan ini akan selalu valid untuk mematikan kamera, atau bahkan untuk keluar dari ruang meeting secara tiba-tiba jika ada keperluan mendadak.
3. Provider internet
Selain bencana alam, provider internet juga sering dijadikan sebagai alasan. "Aduh, internet saya gangguan nih," diikuti dengan sumpah serapah.
Padahal, mungkin koneksi internetnya berjalan dengan lancar walau sedikit lemot. Meski begitu, alasan ini hanya bisa digunakan jika kamu tidak memiliki teman yang menggunakan provider internet pada daerah tempat tinggal sama agar tidak ketahuan bohongnya jika hendak off camera.
4. Lagi nyetir
Lagi nyetir menjadi alasan terakhir bisa kamu gunakan untuk mematikan kamera. Meski begitu, alasan ini biasanya hanya bisa digunakan untuk "membeli" waktu sekitar 30 menit bersiap-siap menyalakan kamera.
Pastikan microphone kamu mati agar tidak ada kebocoran suara yang membuat kebohonganmu tercyduck. (SHN)
Baca Juga:
4 Pengalaman Konyol Ketika Meeting Menggunakan Aplikasi Zoom