SERING diatur-atur tentunya bisa menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Seolah-olah kita merasa tidak bebas dan tidak memiliki free will atas apa yang terjadi di kehidupan kita. Bahkan, pendapat yang kita keluarkan pun terkadang hanya dianggap sebagai angin lalu. Jika terlalu sering dikontrol, biasanya kita akan merasa rendah diri, terkekang, dan jadi pandai berbohong.
Ketika berpacaran, kehadiran sang controller sangat mampu membuat hubungan menjadi berantakan. Sang controller mampu membuat pasangannya merasa kehilangan harga diri, merusak komunikasi, dan menimbulkan masalah sehingga frekuensi bertengkar semakin bertambah.
Bagi sang controller sendiri, sikap suka mengatur bisa membuatnya jadi sering dibohongi dan membuat orang jadi enggak betah bersama mereka.
Di sisi lain, orang yang suka mengatur biasanya tidak menyadari kalau mereka adalah si controller. Sebelum terlambat, yuk intip 3 tanda si pengatur yang bisa merusak hubungan.
BACA JUGA:
1. Mengatur urusan pertemanan pacar

Ya, mungkin kamu memang memiliki insting yang tidak baik atau sering mendengar kabar yang tidak enak mengenai teman-teman pacarmu. Kamu tidak ingin pacar kamu mendapatkan pengaruh buruk, sehingga kamu akhirnya melarang pacarmu untuk main dengan teman-temannya.
Jika kamu melakukan ini, tandanya kamu adalah si tukang ngatur. Seburuk-buruknya teman pacarmu, kamu harus tetap menghargai mereka yang statusnya adalah teman pacar kamu. Kamu tidak boleh bersikap egois dengan cara melarang pacar kamu nongkrong, atau melarang dengan siapa ia berteman. Kamu hanya pacarnya, bukan orangtuanya.
Jika teman pacarmu sudah se-toxic itu, tidak salahnya untuk berbincang-bincang dan memberikan opini ke pacarmu mengenai teman-temannya. Biarkan kamu dan dia memiliki suara, dan diskusikanlah segala masalah bersama-sama.
BACA JUGA:
2. Mengatur pakaian pasanganmu

Ketika ingin pacaran, malam sebelumnya kamu harus mengatur baju apa yang harus digunakan pacar kamu agar serasi dengan pakaianmu. Bahkan, kadang kamu 'memaksa' pacarmu untuk pakai baju couple-an biar terkesan romantis.
Nah, jika kamu pernah melakukan hal di atas, bisa jadi kamu-lah sang controller. Cara berpakaian merupakan ajang pengekspresian diri sehingga kamu tidak bisa mengganti 100% selera berpakaiannya menjadi selera kamu.
Sebenarnya membantu menasehati gaya berpakaian pacar itu tidak salah, tetapi berikanlah bantuan ketika pacarmu meminta. Pada akhirnya pun, pasanganmu yang memutuskan ingin mengikuti saran kamu dalam pemilihan pakaian atau tidak.
3. Suka cek HP pacar

Kepercayaan adalah segalanya. Jika kamu tidak percaya dengan pasanganmu, kamu harus segera mencari solusinya, atau kamu harus ganti pacar. Nah, ponsel merupakan tes yang paling tepat untuk membuktikan kepercayaan. Jika kamu bersikeras untuk mengecek ponselnya, itu merupakan bagian dari trust issues.
Jika kamu membatasi dengan siapa pacarmu boleh ngobrol, itu sudah termasuk hubungan yang sangat toxic. Pacarmu sendiri bisa merasa tidak leluasa dan selalu berpikir dua kali hanya untuk main Instagram.
Jika kamu merupakan seorang controller, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Ajak pasanganmu untuk berbicara baik-baik mengenai kekuranganmu, dan segera buat solusinya demi keberlangsungan hubungan kalian berdua. (SHN)
BACA JUGA: