MerahPutih.com - Kurang dari lima bulan, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan akan berakhir, tepatnya pada 16 Oktober 2022 mendatang. Nantinya akan ada sosok Eselon 1 yang gantikan Anies sebagai Penjabat (Pj) Gubernur, sesuai dengan ketentuan dan merupakan pilihan dari Presiden Joko Widodo.
Belakangan ini telah bocor 3 nama canlon pengganti Anies yang nantinya diberikan ke Presiden Jokowi dari Kemendagri. Ketiga nama itu adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali; Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono; dan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Juri Ardiantoro.
Baca Juga:
PKS Kritisi Pelantikan 5 Penjabat Gubernur oleh Mendagri Rawan Digugat
Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik menilai, dari tiga nama tersebut sosok Kasetpres, Heru Budi Hartono merupakan figur yang tepat menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI menggantikan Anies.
Heru nilai memiliki keunggulan lebih komplit dibandingkan dua calon lain yang disebut-sebut. Yakni Deputi IV KSP yang juga Eks Timses Presiden Jokowi, Juri Ardiantoro dan Sekda DKI Marulah Mattali.
"Dari 3 nama calon pejabat Gubernur DKI, Heru yang paling tepat," kata Taufik di Jakarta, Selasa (17/5).
Alasannya, lanjut Taufik, Heru memiliki tiga keunggulan sekaligus dibanding dua calon lain. Heru pernah berkarier sejak jadi staf hingga sebagai pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI. Ia juga memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Apalagi ia kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
"Dia (Heru) paham Pemda DKI karena pernah menjadi pejabat di DKI. Dia memulai karir dari bawah sampai Walikota dan bahkan sampai pada kepala badan di tinggkat propinsi," ucapnya.
Kedua, Taufik tak menampik kedekatan Heru dengan Presiden Jokowi yang sudah terjalin sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI. Kedekatannya itu kian erat saat ia diboyong ke istana negara dan menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
Heru juga memiliki komunikasi yang baik dengan DPRD DKI sejak lama. Sehingga akan memudahkan tugasnya saat diberi amanah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Ketiga; sudah barang tentu kompetensinya memadai dan punya banyak relasi dengan para anggota legislatif," ujarnya.
Sementara, kedua tokoh lain yang disebut-sebut sebagai calon Pj Gubernur DKI memiliki kekurangan satu sama lain. Kekurangan itu jadi ganjalan bagi kedua tokoh itu menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya pada Oktober mendatang.

"Sedangkan dua calon lainnya, Sekda (Marulah Mattali) poin dua kurang terpenuhi, sedangkan Juri Ardiantoro poin satunya kurang terpenuhi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik lima penjabat gubernur untuk menggantikan kepala daerah yang masa jabatannya habis. Penjabat yang dilantik ialah Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat.
Lalu, Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar sebagai Penjabat Gubernur Banten, dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Berikutnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Jamaludin sebagai Penjabat Gubernur Bangka Belitung dan Staf Ahli Bidang Budaya Sportivitas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Hamka Hendra Noer sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo. (Asp)
Baca Juga:
Intip Harta Kekayaan 5 Penjabat Gubernur yang Baru Dilantik Mendagri