THE Smart City Observatory (SCO) telah merilis daftar Smart City Index (SCI) 2023 dengan total 141 kota dari seluruh negara. Tiga kota di antaranya berasal dari Indonesia, yakni DKI Jakarta, Medan, dan Makassar. Sementara tiga kota yang menduduki peringkat pertama adalah Zurich, Oslo, dan Canberra.
“Paling mengejutkan dari 20 teratas, 17 kota di antaranya telah menjadi bagian dari SCi sejak didirikan. Dari 17 kota tersebut, ada enam kota yang menunjukkan perbaikan terus-menerus atau stabilitas dari tahun ke tahun. 'Super-champions’ ini adalah: Zurich, Oslo, Singapura, Beijing, Seoul, dan Hongkong,” tulis Smart City Index Report 2023.
Baca Juga:
Indeks tersebut menggabungkan data dan tanggapan survei dari 20 ribu penduduk di 141 kota dari seluruh dunia dengan meneliti faktor-faktor, seperti bagaimana teknologi telah diterapkan untuk meningkatkan transportasi umum, berapa banyak ruang hijau yang ada, dan kondisi polusi udara.

Selain Abu Dhabi dan Dubai di Uni Emirates, Asia-Pasifik dan Eropa yang mendominasi daftar pada tahun 2023. Zurich dan Oslo telah menjadi nomor satu dan dua dari tahun 2019 dan mereka masuk di antara enam kota yang disebut ‘juara super’, sedangkan Canberra adalah pendatang baru dalam daftar ini.
SCO menyoroti ketidakadaan kota-kota di Amerika dan Afrika terhadap ciri Smart City seperti openness, innovation, inclusivity, dan sustainability. Kota di Amerika Serikat dengan peringkat tertinggi adalah New York dengan posisi 22 dan kota di Afrika, Kairo dengan posisi 108, dan Medellin peringkat 118 yang mewakili Amerika Selatan.
Baca Juga:
Konsep Smart City di IKN Nusantara Mengakselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektornik
"Peringkat 2023 mencerminkan minat yang meningkat dan tingkat kepedulian yang lebih tinggi tentang kualitas hidup yang diharapkan dapat dinikmati penduduk di kota masing-masing," saran laporan tersebut.

Jakarta dan Medan dinilai dapat memasuki daftar SCI karena mampu memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, layanan daur ulang yang memuaskan, memiliki fasilitas transportasi publik yang baik, serta memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang memuaskan.
Sementara itu, alasan Makassar masuk daftar tersebut karena memiliki akses informasi terhadap keputusan pemerintah daerah, mampu mengatur janji temu medis secara daring, dan kemudahan penggunaan angkutan umum melalui penjadwalan tiket dan secara daring. (vca)
Baca Juga:
Simulasi Smart City Tour Cirebon, Bangkitkan Wisata Ciayumajakuning