3 Karakteristik Anak dan Cara Menghadapinya
SETIAP anak pasti punya karakteristik yang berbeda-beda, bahkan anak kembar sekali pun. Ada yang keras kepala, gampang diatur, punya inisiatif tinggi, sampai pendiam. Oleh karena itu orang tua perlu memahami temperamen anak dalam menerapkan pola asuh terbaik.
Mengutip ANTARA, dokter spesialis kedokteran jiwa RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Anggia Hapsari, menjabarkan tiga karakteristik anak dan cara menghadapinya.
Baca juga:
1. Easy Child
Dalam kategori ini, anak biasanya memiliki suasana hati yang baik dan mudah beradaptasi dengan lingkungan, rutinitas, atau pengalaman baru. Dikaruniai buah hati yang terlihat penurut tidak boleh membuat orangtua lengah, justru harus semakin memerhatikan tumbuh kembang anak.
“Orangtua harus tetap terlibat, sesering mungkin dampingilah anak,” kata Anggia.
Usahakan untuk tetap menunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan oleh anak. Jangan sampai orangtua jadi cuek karena menganggap si anak sudah bisa melakukannya sendiri. Kenalkan juga batasan dan rambu-rambu mana yang boleh atau tidak boleh ketika anak bertemu dengan orang asing.
2. Slow to warm up child
Di kategori ini, anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Prosesnya relatif lebih sulit dan butuh banyak dorongan. Anak mungkin akan sering menangis dan menarik diri. Ia kerap disebut sebagai anak pemalu.
“Jangan paksa anak untuk cepat akrab dengan orang lain, nanti anaknya semakin menarik diri. Jangan memberi label ‘kamu begitu saja malu’, nanti mereka jadi mencap dirinya sendiri bahwa dia memang pemalu dan penakut,” sarannya.
Orangtua yang punya anak dengan karakteristik ini sebaiknya jangan terlalu banyak memberikan larangan walau tujuannya baik. Semakin banyak larangan, anak akan semakin mudah cemas. Berikan juga sedikit waktu untuk bersabarlah sampai anak bisa nyaman dalam beradaptasi.
Baca juga:
3. Difficult Child
Karakteristik yang satu ini membuat orangtua lebih banyak kesabaran dalam menghadapinya. Anak dalam tipe ini bukanlah anak nakal, melainkan sulit beradaptasi karena bingung terhadap perubahan. Suasana hatinya cenderung negatif, sehingga suasana hati harus dijaga. Anak tipe ini kerap dianggap sebagai anak yang sulit diatur dan punya keinginan sendiri.
Tugas orangtua adalah memberikan dukungan sebanyak mungkin dan memahami suasana hati si kecil. Pahamilah ada alasan ketika anak menunjukkan perilaku tertentu. (and)
Baca juga: