Film

3 Film Indonesia Menceritakan Semangat Perjuangan ketika Peristiwa 1998

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 29 November 2021
3 Film Indonesia Menceritakan Semangat Perjuangan ketika Peristiwa 1998
Film Indonesia merekam perjuangan masyarakat ketika peristiwa 1998. (Foto: Netflix)

PENJARAHAN, pemerkosaan, baku hantam, kerusakan, kebakaran, krisis ekonomi, inflasi, gerakan reformasi, kematian dan kehilangan. Mungkin, hal-hal ini yang terlintas dalam benak kamu saat seseorang bertanya tentang keadaan pada 1998.

Tahun 1998 merupakan salah satu tahun terberat bagi Indonesia dengan segala kerusuhan yang terjadi. Dari pemerintah hingga rakyat semua` merasa dirugikan dan menjadi korban atas peristiwa yang terjadi tahun itu.

Baca Juga:

Kuldesak, Pemecah Kebuntuan Krisis Film Masa Reformasi

Tidak sampai disana, banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang menjadi korban rasialisme. Mereka dipukul, disiksa, dilecehkan, diperkosa hingga dibunuh. Toko-toko yang sudah ditulis 'milik pribumi' bahkan masih tetap dijarah.

Cerita kelam tentang 1998 memang tidak ada habisnya. Tetapi di balik kerusuhan yang terjadi, nyatanya banyak perjuangan yang dilakukan hingga menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Kisah para pejuang di 1998 ini menginspirasi pembuat film untuk diangkat ke layar lebar. Apa saja?

1. Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)


Siapa yang tidak kenal dengan Merry Riana? Sosok perempuan karier yang tangguh dan sukses di usia muda hingga dikenal sebagai salah satu pengusaha berdarah Tionghoa-Indonesia yang juga menjadi motivator.

Di balik kesuksesannya saat ini, Merry Riana merupakan salah satu penyintas kerusuhan 1998. Kisah hidupnya yang berlika-liku dan semangat juangnya hingga sukses saat ini menarik perhatian banyak orang. Ceritanya pun diangkat ke layar lebar untuk menginspirasi para muda mudi.

Film ini menceritakan kisah seorang gadis berdarah Tionghoa-Indonesia, Merry Riana yang harus berpisah dengan keluarganya dan diungsikan ke negara asing karena situasi kerusuhan 1998. Ditambah lagi krisis ekonomi dan inflasi yang terjadi saat itu membuat keluarganya tidak mempunyai biaya sama sekali dan hanya bisa membelikan 1 tiket pesawat untuknya.

Sesampainya disana, Merry Riana dihadapi dengan masalah yang tidak ada habisnya hingga membuatnya harus berjuang sendiri dan meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Dana tersebut ia gunakan untuk biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

Hutangnya yang sangat besar itu harus dilunasi sebelum ia lulus kuliah. Meksipun begitu, uang saku yang diberikan bahkan masih belum cukup untuk mengganjal perutnya sehari-hari.

Merry mencari dan melakukan berbagai pekerjaan untuk tambahan biaya hidup dan melunasi hutangnya itu. Jatuh bangun terjadi dalam setiap proses yang dia lakukan. Beberapa kali gagal, Merry Riana sempat putus asa dan merasa bahwa ia selalu gagal dalam setiap langkahnya. Namun, sifat pantang menyerahnya membuatnya bangkit kembali dan kerja kerasnya pun membuahkan hasil.

2. Di Balik 98 (2015)

Film ini mengangkat banyak kisah dan kejadian di tahun 1998. Mulai dari demonstrasi mahasiswa, peristiwa 12 mei, peristiwa krisis moneter, kedudukan DPR dan jatuhnya Soeharto. Namun, fokus dalam film ini menceritakan perjuangan yang dilakukan mahasiswa pada peristiwa Mei 1998 dari sudut pandang mahasiswa Trisakti.

Saat itu, para mahasiswa berjuang untuk pergerakan reformasi karena merasa bahwa negara mereka sedang dipimpin oleh pihak yang tidak adil. Kenaikan harga bahan pokok mengancam kesejahteraan masyarakat, bahkan inflasi dan krisis ekonomi terjadi dimana-mana.

Diana adalah salah satu mahasiswi Universitas Trisakti hidup bersama kakak perempuannya, Salma yang bekerja sebagai salah satu pegawai dapur istana dan kakak iparnya, Letnan Dua Bagus yang merupakan seorang tentara.

Pada saat itu, keluarga ini memiliki pandangan yang sangat berbeda. Salma dan Bagus yang bekerja dengan pemerintah sangat menentang adiknya untuk mengikuti kegiatan demo. Sedangkan Diana yang keras kepala mempunyai semangat tinggi yang menginginkan perubahan untuk orang lain meskipun hidupnya sudah berkecukupan.

Diana juga diceritakan memiliki seorang kekasih beretnis Tionghoa bernama Daniel yang ikut dalam gerakan reformasi mahasiswa Trisakti tersebut. Perjuangan Diana dan Daniel serta mahasiswa Trisakti lainnya sempat mengalami bentrok dengan para aparat keamanan hingga menyebabkan gugurnya beberapa mahasiswa Trisakti.

Baca Juga:

Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

Saat peristiwa kerusuhan terjadi, Daniel juga terpisah dari keluarganya dan berpikir bahwa keluarganya telah dibunuh oleh beberapa pihak yang anti etnis Tionghoa. Beruntung ia diselamatkan dan dibawa ke mesjid tempat penampungan korban kerusuhan hingga akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarganya.

Sepanjang film ini mengisahkan perjuangan para mahasiswa yang menginginkan perubahan dengan meruntuhkan rezim orde baru. Tekad mereka membuahkan hasil dengan menurunkan Soeharto dari jabatannya sebagai presiden saat itu.

3. Terbang: Menembus Langit (2018)

Terbang: Menembus Langit, mengambil kisah tentang Onggy Hianata, seorang motivator yang saat ini telah sukses membantu ribuan orang dari berbagai benua berbeda. Film ini merupakan kisah inspiratif dari perjuangan pemuda beretinis Tionghoa yang merintis usahanya dari nol.

Sepanjang film, kamu akan disajikan dengan semangat pantang menyerah dari Onggy yang terus memiliki ide untuk memulai bisnis baru ketika mengalami kegagalan. Dia membuktikan kepada keluarganya bahwa ia sanggup untuk mengubah nasib keluarganya dengan bertekad merantau dan merintis usahanya dari nol. Namun, di sisi lain kamu juga akan dibikin greget dengan kenaifan Onggy yang terlalu percaya kepada siapapun hingga sering ditipu saat berbisnis.

Semangat Onggy tidak pernah patah meskipun semua anggota keluarganya mengatakan kepadanya bahwa mereka akan susah untuk sukses karena beretnis Tionghoa. Meskipun begitu, Oggy terus meyakinkan orang-orang di sekitarnya, terutama istrinya bahwa mereka akan melewati masa-masa sulit itu dan memiliki kondisi keuangan yang membaik. Saat kondisi keuangan mulai membaik, kerusuhan Mei 1998 pun terjadi. Kerusuhan ini membuat istri Onggy takut hingga ingin kembali ke kampung halamannya. (tel)

Baca Juga:

Negeri Aing Juga Punya Film Balapan Seru!

#Film #November Jagoan Film Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan