3 Bibit Siklon Tropis Sebabkan Cuaca Ekstrem hingga 18 Maret
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (foto:ANTARA/HO-BMKG)
MERAHPUTIH.COM - HASIL analisis cuaca yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif menjadi pemicu peningkatan curah hujan. BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem yang berdampak pada peningkatan curah hujan signifikan di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi hingga Senin (18/3).
Kanal informasi BMKG, dikutip ANTARA, Minggu (17/3), menjelaskan aktivitas MJO yang aktif menjadi pemicu peningkatan curah hujan. " Ditambah dengan adanya tiga bibit siklon tropis diprakirakan menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang, lebat, disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 18 Maret 2024," ujar pihak BMKG.
Baca juga:
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Melanda Jawa Tengah hingga 17 Maret
Sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem yakni Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat (15/3) mengatakan tiga bibit siklon tropis, yakni 91S, 94S, dan 93P, ternpantau berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia. Pantauan itu menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56–65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.
Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999,9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
Sementara itu, bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
BMKG mengimbau masyarakat tidak panik terkait dengan informasi bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, tapi tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Hujan hingga Disertai Petir pada Jumat, 24 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar di Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 23 Oktober, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025
Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang
Cuaca Panas Ekstrem, Pemerintah DKI Diminta Segera Siapkan Ketersedian Air di Setiap Wilayah