3 Aplikasi Pengganti Facebook, WhatsApp, dan Google Buatan FPI

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 25 Desember 2017
3 Aplikasi Pengganti Facebook, WhatsApp, dan Google Buatan FPI
Novel Bamukmin (kanan) didampingi kuasa hukumnya Ali Lubis seusai menjalani pemeriksaan TPPU dana Yayasan Keadilan untuk Semua di Bareskrim Mabes Polri di Jakarta Pusat, Senin (13/2). (MP/Yohanes Abim

MerahPutih.com - Front Pembela Islam (FPI) ternyata benar-benar melakukan aksi boikot menggunakan media sosial seperti Facebook pada Hari Natal, Senin (25/12). Bahkan, Sekjen DPD FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin mengklaim pihak punya aplikasi sejenis.

Seperti dikutip Tirto, Novel memberikan link ketiga aplikasi yang dianggap bisa menggantikan Facebook: http://redaksitimes.com, pengganti Google: http://geevv.com, dan pengganti WhatsApp: http://callind.com.

Menurut Novel, tiga aplikasi itu masih dalam proses pengembangan, namun sudah layak dipakai. Ia pun menyerukan kepada anggota FPI dan alumni 212 untuk beralih ke aplikasi tersebut.

Imbauan tersebut tidak ada unsur paksaan, melainkan keinginan FPI untuk hijrah dari Facebook karena selalu memusuhi umat Islam dengan banyaknya akun anggota FPI dan alumni 212 yang diblokir.

Novel juga menilai Kemenkominfo tak adil dalam memberangus akun-akun media sosial berbasis Islam yang bersikap kritis terhadap pemerintah. Salah satunya adalah pemberangusan akun milik FPI.

"Kami minta kepada Kemenkominfo untuk bertindak adil. Padahal kami selama ini membantu pemerintah," ujar Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Novel Bamukmin, Sabtu (23/12).

Padahal, FPI tak selamanya bersikap kritis terhadap pemerintah melalui akun-akun di berbagai media sosial. Sejumlah kegiatan dilakukan FPI untuk membantu pemerintah.

Novel mencontohkan, pengiriman relawan guna membantu korban bencana alam, bantuan terhadap etnis Rohingya dan juga relawan ke Palestina. Khusus untuk relawan yang berangkat Ke Palestina, Novel mengklaim tiap tahun ada yang diberangkatkan.

"(Ke palestina) Bukan hanya karena konflik saja. Di sana ada rumah sakit yang benar-benar nama FPI diabadikan. Kami intens membantu mereka," kata Novel.

Sehingga, diberangusnya akun-akun FPI di berbagai media sosial malah membuat masyarakat kehilangan informasi terhadap kegiatan sesama muslim yang dilakukan FPI.

"Nah dengan ditutupnya akun ini, masyarakat jadi kehilangan informasi yang peduli terhadap saudaranya di dalam dan luar negeri. Padahal, Alhamdulillah selama ini kami yang dipercaya," bebernya.

#Front Pembela Islam (FPI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan