MerahPutih.com- Kasus COVID-19 di Jakarta rupanya masih tinggi.
Buktinya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data Kamis (14/4) Dinkes DKI mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta diatas 3 ribuan.
Baca Juga:
"Jumlah kasus aktif kini sebanyak 3.582 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip, Jumat (15/4).
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 11.063 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.859 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 372 positif dan 8.487 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen sebanyak 21.476 orang dites, dengan hasil 125 positif dan 21.351 negatif.
Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.226.139 dengan tingkat kesembuhan 98,5 persen.
Lalu, total 15.234 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen.
"Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6 persen," ujarnya
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah seribu orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen).
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Tak Berguna karena Bermutasi Jadi Varian Baru
Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu," jelas Dwi.
Ia menambahkan, dalam sepekan terakhir ada 62.864 orang dites PCR.
Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 988.478 per sejuta penduduk.
Dwi juga menyebut positivity rate di Jakarta sudah dibawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 4,5 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,8 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," tuturnya.
Dwi mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron.
"Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya. (Knu)
Baca Juga:
DKI Jakarta Sumbang Penambahan Kasus Harian COVID-19 Terbanyak