28 Tahun Mewujudkan Mahakarya Garuda Wisnu Kencana

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 22 Mei 2018
28 Tahun Mewujudkan Mahakarya Garuda Wisnu Kencana
Mahkota patung GWK telah terpasang, Minggu (20/5). (foto: Instagram @gwkbali)

SEBENTAR lagi warga Bali akan bisa melihat landmark tertinggi dunia berdiri tegak di pulau itu. Ya, pembangunan mahakarya patung Garuda Wisnu Kencana telah memasuki tahap akhir perampungan. Hal itu ditandai dengan pemasangan mahkota Wisnu pada Minggu (20/5). Patung megah Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan karya seniman Nyoman Nuarta tersebut terdiri dari 747 modul dan 22 segmen baja. Ada 3 bagian di patung GWK yang berisikan ornamen mozaik yang berwarna keemasan, yaitu badong (kalung), bahu, dan mahkota Wisnu.


Megahnya Garuda Wisnu Kencana

Awalnya, patung Garuda Wisnu Kencana akan dibangun setinggi 75 meter. Namun, agar jadi lebih megah, direncanakanlah untuk membangun gedung yang dijadikan fondasi setinggi 45 meter. Dengan ukuran tinggi patung 120 meter dan lebar 64 meter, patung GWK akan jadi yang terbesar dan termegah di dunia.

Megaproyek patung Garuda Wisnu Kencana memiliki desain yang unik. Patung megah tersebut terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 3.000 ton. Dengan ukuran semegah itu, patung tersebut diproyeksikan memiliki jarak pandang mencapai 20 km. Jarak itu berarti landmark baru Bali ini bisa terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot.

Direncanakan, patung megah itu akan selesai pada September 2018. Dengan tinggi 120 meter, patung GWK jadi patung kedua tertinggi di dunia, setelah The Spring Temple Buddha di Henan, Tiongkok, yang memiliki ketinggian 128 meter. Namun, tinggi GWK itu melebihi tinggi Patung Liberty di Amerika Serikat (93 meter).


Perjalanan 28 tahun

Penyelesaian patung megah itu memang telah tertunda selama hampir 20 tahun. Ide awal pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana dengan ukuran raksasa itu digagas seniman I Nyoman Nuarta pada 1993. Ide brilian itu bertujuan menciptakan landmark baru di Pulau Bali.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1997, barulah dilakukan peletakan batu pertama di kawasan Bukit Jimbaran. Pemilihan lokasi amat terkait dengan pertimbangan kelestarian lingkungan. Wilayah perbukitan di Jimbaran yang merupakan tanah kapur dianggap tidak akan mengganggu lahan produktif. Selain itu, wilayah Jimbaran berada di selatan Pulau Bali yang merupakan sentra pariwisata.

Namun, pembangunan megaproyek itu dalam perjalanannya menuai banyak pro dan kontra. Hingga akhirnya, taman budaya Garuda Wisnu Kencana dibuka untuk umum pada 2003 dalam kondisi patung yang masih setengah jadi. Ketika itu, hanya ada patung setengah badan Wisnu yang berdiri di atas Plaza Wisnu, tempat tertinggi di Taman Budaya GWK. Banyak yang meragukan megaproyek itu benar-benar akan rampung.

Komitmen untuk menyelesaikan ikon Bali dan Indonesia itu pun akhirnya diwujudkan. Setelah diakuisisi sebuah pengembang ternama Tanah Air, progres pembangunan patung GWK pun berlanjut. Satu per satu modul dipasang hingga pada Minggu (20/5), sebanyak 529 modul dari 747 modul telah terpasang. Yang teranyar ialah pemasangan mahkota Wisnu.

Pemasangan mahkota Wisnu itu merupakan lanjutan proses pembangunan setelah pemasangan kepala Wisnu yang mulai dilakukan pada 11 Mei lalu. Modul ke-500 yang merupakan kepala Wisnu selesai dipasang pada 13 Mei lalu. Kepala Wisnu seberat 4 ton itu diangkat ke puncak patung GWK. Seniman Nyoman Nuarta bahkan mengunggah video proses pemasangan kepala Wisnu tersebut.

Pengankatan kepala wisnu dgn berat kurang lebih 4 ton

A post shared by Nyoman Nuarta (@nyoman_nuarta) on

Untuk pemasangan mahkota yang berwarna emas dilakukan seminggu kemudian. Sebelum mahkota Wisnu seberat 3,5 ton itu diangkut ke atas kepala patung, terlebih dahulu dilakukan upacara pasupati. Upacara itu dihadiri Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan penggagas patung GWK Nyoman Nuarta.

mahkota Wisnu GWK
Mahkota Wisnu patung GWK diupacarai sebelum dipasang, Minggu (20/5). (foto: Instagram @gwkbali)

Seperti yang tertulis di akun Instagram Taman Budaya GWK, Nyoman Nuarta sebagai pengagas patung mengatakan pembuatan patung telah dimulai sejak 28 tahun lalu. Ia berharap patung itu bisa rampung tahun ini sehingga dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat Bali maupun pariwisata Indonesia.

Sejumlah pekerja memasang mahkota Wisnu di puncak Patung GWK. (foto: Instagram @gwkbali)

Harapan itu tentu sejalan dengan pemilihan bentuk Garuda dan Dewa Wisnu untuk patung megah tersebut. Dewa Wisnu dalam ajaran Hindu merupakan dewa penjaga dan pemelihara alam. Sementara itu, Garuda menjadi simbol kemuliaan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, pengorbanan, bakti, dan disiplin.

Penasaran akan megahnya patung GWK? Tunggu sebentar lagi ya. Patung Garuda Wisnu Kencana direncanakan selesai pada Agustus 2018 mendatang.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan