27 Karyawan RSUD Tarakan Meninggal Dunia akibat Tsunami Selat Sunda

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 26 Desember 2018
27 Karyawan RSUD Tarakan Meninggal Dunia akibat Tsunami Selat Sunda
Warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa material yang tersapu gelombang (MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Sebanyak 27 karyawan RSUD Tarakan meninggal dunia akibat terjangan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12).

"Sampai tadi pagi jam 7 itu ada 26 korban yang meninggal dunia. Terus tadi jam 12 siang tambah satu lagi jadi 27 orang yang meninggal," ujar Direktur RSUD Tarakan, Dian Ekowati di Jakarta, Rabu (26/12)

Salah satu kawasan yang terdampak tsunami (MP/Rizki Fitrianto)

Kemudian untuk korban yang mengalami luka-luka sebanyak 28 orang hingga kini masih dirawat. Ada 24 orang yang sudah dipulangkan.

Dian pun menuturkan, total ada 79 karyawan koperasi Tarakan yang ikut dalam rombongan berlibur ke Pantai Anyer, Banten.

Ia pun memastikan, semua korban yang terkena terjangan Tsunami akan ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Yang kena tsunami itu, meskipun bukan karyawan RSUD tetap dibiayai pemprov," jelasnya

Sebelumnya, pada hari Sabtu (22/12) lalu pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran diterjang gelombang Tsunami.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama keluarga tsunami selat sunda (MP/Asropih)

Hingga Rabu siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam tersebut mengakibatkan sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka, 159 orang hilang dan 21.991 orang mengungsi.

Selain itu, bencana alam itu merusak 924 unit rumah, 73 unit hotel dan villa, 434 unit perahu dan kapal, 60 unit warung dan toko, serta puluhan kendaraan. (Asp)

#Tsunami Selat Sunda
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan