250 Ribu Tenaga Kesehatan Sudah Divaksin COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 27 Januari 2021
250 Ribu Tenaga Kesehatan Sudah Divaksin COVID-19
/media/d1/24/5e/d1245eca7c98dd8c07015599d5acd80a.jpg

Merahputih.com - Vaksinasi COVID-19 yang diberikan pemerintah secara gratis kepada kurang lebih 181,5 juta masyarakat Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021.

Di dalam tahapan awal pelaksanaan yang memprioritaskan tenaga kesehatan untuk memperoleh vaksin tersebut, perlu diakui masih terdapat sejumlah kendala.

Baca Juga:

Dishub DKI Terbitkan Aturan Waktu Operasional Angkutan Umum saat PPKM

Namun, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa pemerintah telah menindaklanjuti hal tersebut dan tetap berupaya untuk memenuhi target semula.

“Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes,” kata Presiden saat diwawancarai oleh dr. Reisa Broto Asmoro selepas penyuntikan dosis kedua di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/1).

Namun, dalam hitungan hari, jumlah tenaga kesehatan yang divaksin dalam sehari bisa 50 ribu orang. Guna mengejar target vaksinasi nasional ini selesai dalam satu tahun, pemerintah akan tetap berfokus pada target semula. Yaitu per harinya sebanyak 900 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia nantinya dapat menerima vaksin COVID-19.

“Karena kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di kurang lebih 10 ribu puskesmas dan 3 ribu rumah sakit kita. Tapi itu memang perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik, dan ini yang selalu terus saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan,” tuturnya.

Jokowi divaksin COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden)
Jokowi divaksin COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Daeng Mohammad Faqih selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan bahwa vaksinasi awal bagi tenaga kesehatan ini memang diperlukan oleh mereka mengingat risiko yang dihadapi saat tiap harinya harus berhadapan dengan pasien.

Ia juga mengungkapkan bahwa efek samping dari vaksinasi tersebut sangat minimal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Adapun bagi para tenaga kesehatan yang saat ini mungkin masih mengalami kendala untuk mendaftar dan mendapatkan vaksin COVID-19, Daeng memberikan solusi melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar mereka dapat segera terfasilitasi untuk mendapatkan vaksin tersebut.

“Bagi kawan-kawan yang kesulitan mengakses vaksin silakan hubungi IDI setempat untuk diberikan akses mendaftar vaksin supaya penyuntikan vaksin untuk kawan-kawan berjalan lancar,” ucapnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa tidak ada efek samping serius yang ia rasakan selepas menerima suntikan baik dosis pertama maupun kedua dari vaksin COVID-19.

Baca Juga:

600 Nakes Meninggal akibat COVID-19, Senator Ini Beri Tiga Catatan Khusus

Budi menjadi salah satu perwakilan yang turut mengikuti vaksinasi bersama Presiden Joko Widodo dalam dua pelaksanaan vaksinasi. “Rasanya jadi ingin makan banyak. Tidak ada efek yang serius,” ujarnya.

Menkes juga mengingatkan bahwa pembentukan antibodi memerlukan waktu selepas pemberian dosis kedua vaksin.

Setelahnya, risiko bagi penerima vaksin untuk tertular COVID-19 menjadi lebih kecil walaupun masih harus menerapkan disiplin terhadap protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. (Knu)

#Presiden Jokowi #COVID-19 #Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan
Bagikan