CAHAYA ungu muda berpendar menghiasi ballroom, Rabu (28/9). Seorang model perempuan bergaun serbaputih memasuki titian peraga. Pakaiannya begitu mencolok karena di depannya terdapat sebuah bunga super besar yang dirangkai dari sebuah wastra Bali. Pada bagian bawahnya, sebuah kain bermotif batik cap Kudus nampak memukau dalam padanan dwiwarna putih emas. Penampilan perempuan itu kian anggun karena mahkota emasnya yang nampak mengerucut nan mengilap bagai sayap.
Perempuan bergaun putih dengan lapisan veil putih itu menjadi penutup dalam peragaan busana malam itu. Peragaan bertajuk 'LANGKAH Trunk Show Collection’ dipersembahkan dalam rangka 25 tahun karier Denny Wirawan, seorang desainer ternama Indonesia. Melalui trunk show ini, Denny menampilkan lebih dari 45 koleksi dengan tampilan 2 sekuens.
BACA JUGA:
Teknik Ramah Lingkungan dalam Persiapan Koleksi 'LANGKAH' Denny Wirawan
Sekuens pertama didominasi nuansa pagi hari. Hal itu terlihat dari cahaya berwarna hijau dan jingga kekuningan. Busana para model diisi dengan outer yang beragam warna dan motif batiknya. Kebanyakan didominasi warna-warna cerah seperti hijau, kuning, merah terang, dan cokelat muda.
View this post on Instagram
Sekuens kedua didominasi oleh warna ungu dan merah menyala. Sedangkan pakaiannya juga cenderung lebih terbuka, seperti mini dress, terusan, dan gaun tanpa lengan. Warnanya juga didominasi oleh warna yang gelap, seperti cokelat tua, merah gelap, dan hitam. Seakan melambangkan siang dan malam hari.
Seluruh pakaian ini sengaja didesain dengan memadukan antara kain dan budaya tradisional Bali dan batik Kudus dengan desain tren fesyen modern yang sederhana, tetapi timeless. Itulah yang membuat semua busana yang ditampilkan bersifat ready to wear. Hal itu diakui Denny sendiri bahwa ia merasa lebih siap saat mendesain pakaian yang ready to wear ketimbang menerima pesanan kustom. Ini semua dipengaruhi latar belakangnya sebagai desainer di masa akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an. "Dua puluh lima tahun itu saya hitungnya dari saya merilis label sendiri, pada 1996," ungkap Denny sambil nostalgia ke masa puluhan tahun lalu.
Meski baru punya label sendiri di 1996, desainer yang konsisten mengangkat wastra Indonesia ini sudah mulai fokus ke dunia desain busana jauh beberapa tahun sebelumnya. Semuanya berawal ketika Denny lulus SMA dan berusaha masuk ke jurusan seni rupa di sebuah PTN. Namun, ia gagal selama 2 tahun berturut-turut.
Nah, di sela waktu kosong itu, ia mencoba mengikuti lomba desain yang diselenggarakan Benang Astra dengan bermodalkan kemampuan sketching-nya sejak SD. Tak disangka, Denny meraih juara kedua dengan enam sketch dan desain busana karyanya. Denny juga mengikuti lomba perancang mode (LPM) pada 1991 dan berhasil masuk sebagai finalis. Meski tidak menang, Denny banyak belajar di ajang itu. Ia pula memperhatikan desain bagus seperti yang diperlihatkan para pemenang.
BACA JUGA:
Balutan Wastra Bali dan Batik Kudus Koleksi LANGKAH Denny Wirawan
Berkat kejuaraan itu, Denny akhirnya ditawari sebuah pekerjaan di toko tekstil sebagai desainer. Pada zaman dulu, sebuah toko tekstil biasanya selain menjual kain juga menerima jasa kustomisasi pakaian. Dari sanalah pengalaman Denny sebagai seorang desainer busana mulai terasah. Ia bertugas menggambarkan sketsa bagi konsumen yang ingin mendesain baju pribadi.
Hal itu terus berlangsung hingga 1992, sebelum Denny memilih resign. Selama beberapa waktu, ia sempat kesulitan mencari pekerjaan. Namun akhirnya, Denny ditawari pekerjaan lagi sebagai desainer di Prajudi Fashion House pada 1992. Dari sana ia mulai menekuni dunia desain lebih jauh dan dipercaya memegang divisi baru, yaitu divisi desain khusus ready to wear.

Setelah empat tahun bekerja di sana, Denny mantap mengembangkan jenama sendiri bernama ‘Denny Wirawan’ pada 1996. Mengacu pada laman resminya, karier Denny semakin cemerlang ketika ia mengikuti Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) dan ia berfokus pada cara tahunan Trend Show di sana.
Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat Denny Wirawan menjadi desainer yang ahli dalam bidang ready to wear. Desain karya Denny didominasi oleh busana yang sederhana dan membiarkan karyanya sendiri yang berbicara pada konsumen. Selain itu, desainnya terkenal dengan karakter yang misterius dan provokatif yang penuh dengan sifat elegan serta glamor. (mcl)
BACA JUGA:
Citra Perempuan Tangguh Indonesia dalam Niti Senja Karya Denny Wirawan