21 Ribu Aparat Gabungan Amankan PON Papua dari Gangguan Keamanan

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 29 September 2021
21 Ribu Aparat Gabungan Amankan PON Papua dari Gangguan Keamanan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengecek kesiapan pengamanan PON XX Papua, di Papua, Rabu (29/9). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

MerahPutih.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat koordinasi (rakor) kesiapan pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua, Rabu (29/9).

Dalam pengarahannya, Listyo menekankan kepada seluruh personel TNI-Polri untuk melakukan upaya antisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Khususnya di wilayah dan venue yang menyelenggarakan PON tersebut.

Baca Juga

Perebutan Medali Sudah Panas Walau PON Belum Resmi Dibuka

"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian laksanakan Open Ceremony, ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," kata Listyo saat memimpin rapat di Papua.

Untuk mengamankan dan memastikan pelaksanaan event olahraga nasional di Bumi Cenderawasih, setidaknya 21.268 personel gabungan dari TNI-Polri telah dikerahkan guna menghindari adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Listyo menyatakan, pengamanan maksimal dari TNI-Polri saat pelaksanaan PON XX di Papua, juga dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada kontingen-kontingen yang bertanding.

"Mereka laksanakan kegiatan pertandingan terancam, ketakutan ini yang tidak boleh terjadi," ujar pria kelahiran Ambon, Maluku ini.

Selain pengamanan, mantan Kapolda Banten ini juga meminta personel TNI, Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan penguatan pengawasan protokol kesehatan (prokes).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau persiapan pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Selasa (28/9). (Foto: MP/Humas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau persiapan pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Selasa (28/9). (Foto: MP/Humas Polri)

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan laju pertumbuhan COVID-19. "Masker harus disiapkan jadi yang terlihat tidak membawa masker maka dberikan masker," ucap eks Kabareskrim Polri itu.

Listyo memaparkan, untuk jumlah penonton sendiri Pemerintah sudah menetapkan hanya 25 persen masyarakat yang diperbolehkan menyaksikan pertandingan secara langsung dan sudah mendapatkan vaksin dua kali.

Sebab itu, pengaturan dilapangan harus betul-betul disiapkan. Di antaranya, sambung Sigit, dengan memasang aplikasi PeduliLindungi dan menyiapkan ruang-ruang karantina sementara bagi masyarakat.

Menurut Sigit, alur dari penanganan warga yang dinyatakan terpapar virus corona harus disiapkan. Mulai dari ruang isolasi sementara, kemudian proses menuju fasilitas kesehatan hingga pelayanan karantina.

"Kemudian terdeteksi dan harus laksnakan pemeriksaan rapid ada ruang karantina untuk isolasi sementara setelah itu akan ada treatment lanjutan," katanya.

Bekas Kapolres Sukoharjo ini berharap, Pemda dengan dibantu TNI dan Polri harus terus mengejar percepatan vaksinasi di Papua. Pasalnya, sudah disiapkan gerai vaksinasi di venue yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dengan segala upaya tersebut, Listyo menyebut, pelaksanaan PON XX di Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentunya hal itu, harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholder lainnya.

"Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penangakan operasi," pungkasnya. (Knu)

Baca Juga

Begini Dampak PON Bagi Ekonomi Papua Versi Bank Indonesia

#Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo #PON Papua #PON 2020 #Panglima TNI Hadi Tjahjanto
Bagikan
Bagikan