Kaleidoskop 2022

2022 Tahunnya Presidensi G20 Indonesia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 30 Desember 2022
2022 Tahunnya Presidensi G20 Indonesia
Baliho G20 di samping gedung DPR RI. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Presidensi G20 Indonesia menuai pujian dunia. Ini untuk pertama kalinya bagi Indonesia memegang Presidensi G20 dan menjadi tonggak kuat dalam kepemimpinan global di masa depan.

Salah satunya yang menjadi perhatian yaitu acara penutupan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Selasa (15/11). Indonesia mampu membawa suasana keindonesiaan ke para pemimpin dunia dengan beragam atraksi. Bukan hanya penutupan, itu seperti sebuah atraksi besar dalam sebuah perayaan tingkat dunia.

Para pemimpin negara G20, yang tak diragukan lagi kepemimpinannya di dunia, menikmati sajian santap makan malam (gala dinner) bersama. Terlihat mereka mengeluarkan telepon genggam untuk mengabadikan, yang disebut netizen Indonesia sebagai "sangat aman dan nyaman".

Bukan hanya makanan, mereka juga diajak menikmati keragaman dan keindahan alam serta budaya Indonesia. Strategi mengenalkan Indonesia kepada dunia terlihat dari pemilihan lokasi di area terbuka Lotus Pond di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk lokasi jamuan makan malam.

Baca Juga:

Amerika Serikat Beri Apresiasi Keberhasilan Indonesia Gelar KTT G20

Presidensi G20 Indonesia mengambil tema “Recover Together Recover Stronger” atau “Pulih Bersama dan Lebih Kuat”. Tema tersebut kemudian diturunkan ke berbagai agenda dalam dua jalur yakni jalur sherpa dan jalur keuangan.

Presidensi G20 Indonesia bukan main-main. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80 persen PDB dunia, 75 persen ekspor global, dan 60 persen populasi global. Maka, tak mengherankan presidensi Indonesia menuai banyak pujian. Apalagi, digelar di tengah ekonomi dunia yang tercabik-cabik pandemi COVID-19.

G20 berdiri pada tahun 1999. Forum ini lahir sebagai respons atas krisis ekonomi dunia pada tahun 1997-1998. Tujuan G20 adalah memastikan dunia keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan. Semangat tersebut sepertinya hidup kembali di Presidensi G20 Indonesia dengan harapan dunia kembali pulih setelah dihantam COVID-19 yang hingga kini belum usai.

Salah satu hasil konkret KTT G20 adalah disepakatinya pembentukan dana pandemi (pandemic fund) untuk mengurangi kesenjangan penanganan kesehatan di dunia. Tercatat, dana yang dihimpun menembus USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu negara-negara yang dilanda pandemi.

Para pemimpin dunia juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Presidensi G20 Indonesia. Salah satunya datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Biden satu-satunya kepala negara yang memberikan gestur hormat dengan mengangkat tangan kanan sejajar kening ketika menemui Presiden Jokowi saat tiba di The Apurva Kempinski, lokasi penyelenggaraan KTT G20.

Biden berharap dapat terus bekerja sama dengan Indonesia dalam melestarikan aturan berbasis sistem dan kepentingan internasional yang berpegang pada hak asasi manusia. "Indonesia adalah rekan yang aktif dan krusial bagi Amerika Serikat," kata Biden lewat Instagram resminya.

Pujian juga datang dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim. AS mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia atas keberhasilannya dalam menggelar KTT G20.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia atas tahun G20 yang bersejarah dan (berjalan) sukses," kata Dubes Sung Y Kim di Kedutaan Besar AS, Jakarta.

Jepang juga menyampaikan apresiasi atas Presidensi G20 Indonesia yang menyuarakan pesan kuat dalam perdamaian dan pemulihan ekonomi dunia.

"Kami benar-benar mengapresiasi kepemimpinan tegas yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam menyusun seluruh rangkaian dan membuat KTT berhasil," kata Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang Ono Hikariko.

Delegasi Jepang juga menyampaikan kekagumannya atas rangkaian acara, seperti salah satunya saat jamuan makan malam yang spektakuler.

Negara tetangga Australia juga terkesan dengan Presidensi G20 Indonesia. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melalui akun Instagram pribadinya menyebut Indonesia sebagai teman yang memiliki kesamaan pandangan terhadap perdamaian serta kemakmuran Indo-Pasifik.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menganggap, Indonesia mampu memimpin G20 di tengah situasi sulit dan ketegangan politik, serta berhasil menggiring pencapaian kesepakatan akhir pada KTT G20.

PM Trudeau menyebutkan bahwa dengan kepemimpinan Indonesia, G20 mampu menghasilkan Deklarasi Bali (G20 Bali Leaders' Declaration).

"Tiap pihak yang mengupayakan (keberhasilan) ini perlu mendapat pujian. Semua yang menghadiri pertemuan, khususnya kepemimpinan Indonesia," kata Trudeau.

Acara makan malam delegasi G20. (Foto: YouTube)
Acara makan malam delegasi G20. (Foto: YouTube)



Tak hanya para pejabat negara, ucapan salut atas Presidensi G20 Indonesia juga disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres. Indonesia yang memimpin dalam ketegangan geopolitik yang memicu gejolak ekonomi telah berhasil mendorong dialog di antara negara G20.

"Saya mengagumi apa yang sudah dilakukan Indonesia sebagai (pemegang tampuk) Presidensi G20, di bawah Presiden Joko Widodo," kata Guterres.

Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach turut menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan KTT G20.

Bach mengatakan, tema KTT G20 Recover Together, Recover Stronger sesuai dengan motto baru IOC yakni Faster, Higher, Stronger, Together. “Motto G20 secara sempurna menggemakan moto baru Olimpiade,” kata Bach di acara makan siang KTT G20.

Lantas di tengah banjir pujian dunia atas kepemimpinan Indonesia. Apa yang didapat Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20?

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Indonesia juga menerima banyak manfaat dari penyelenggaraan G20, seperti komitmen pendanaan infrastruktur berkualitas dari Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dengan total dana sebesar USD 600 miliar.

Lalu, komitmen pendanaan percepatan dekarbonisasi dari negara G7 untuk pengembangan kendaraan listrik, teknologi, dan penghentian dini pembangkit listrik berbasis fosil di Indonesia melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar USD 20 miliar.

"Beberapa program komitmen investasi tersebut, terutama transisi energi itu nilainya besar sekali. Dampaknya langsung maupun tidak langsung ke semua sektor, tidak hanya ke sektor teknis yang menjadi komitmen di dalam pembiayaan itu. Multiplier effect-nya ke sektor yang lain," ujar Susiwijono.

Baca Juga:

Indonesia Dorong Kelompok Kerja Budaya dan Startup G20

Manfaat Presidensi G20 juga sampai ke pelaku UMKM. Banyak dari pelaku UMKM membuat suvenir khusus G20. Omzet mereka bertambah karena banyak pemesanan untuk tamu, khususnya para pemimpin negara yang menghadiri KTT G20 Indonesia.

Rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang menjadi lokasi KTT.

Terdapat beberapa faktor yang juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Bali. Di antaranya meningkatnya frekuensi maskapai penerbangan. Selain itu, penyelenggaraan G20 kembali menempatkan Pulau Dewata sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang sudah kembali pulih akibat hantaman pandemi COVID-19.

Dari semua hal yang didapat, Presidensi G20 Indonesia tak kalah penting berefek besar dari sisi hubungan internasional. Indonesia semakin menguatkan tingkat kepercayaan dunia atas kemampuan menjadi aktor penting dalam kancah dunia.

"Mereka, negara-negara besar, sudah melihat bahwa ekonomi terbesar di dunia ini, yang masih positif atau istilah dari Kristalina (Direktur Pelaksana IMF) itu adalah the bright spot in dark, adalah Indonesia dan ASEAN," kata ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pada akhirnya, semua apresiasi dunia atas Presidensi G20 terhadap pemerintah Indonesia, harus juga terucap untuk semua masyarakat. Penyelenggaraan G20 tentu saja sebagai kerja kolektif, termasuk dukungan pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi negara lain.

Tahun 2022 menjadi tahunnya Presidensi G20 Indonesia. Mungkin kita akan kembali terkenang, suatu waktu nanti, dengan logo Presidensi G20 Indonesia yang banyak terlihat di mana-mana selama 2022.

Logo bergambar gunungan motif kawung dengan tulisan besar di bawahnya "G20 INDONESIA 2022". Gunungan berarti perpindahan kehidupan menuju babak baru. Logo yang mencerminkan optimisme dan semangat untuk pulih dari pandemi dan memasuki babak baru lebih baik. (*)

Baca Juga:

Presidensi G20 Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2023

#G20 #KTT G20
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan