#2019GantiPresiden Disukai 60,5 Persen, Gerindra: Bukti Indonesia Butuh Pemimpin Baru

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 17 Juli 2018
#2019GantiPresiden Disukai 60,5 Persen, Gerindra: Bukti Indonesia Butuh Pemimpin Baru
Massa yang tergabung dalam Forum Jihad Umat Islam (Forjuis) mengenakan kaos bertuliskan #2019gantipresiden, saat hari bebas berkendara di Bundaran Hotel Indonesia. (Foto: ANTARA/Pius Erlangga)

MerahPutih.com - Hastag #2019GantiPresiden semakin disukai masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 28 Juni-5 Juli 2018, Tagar #2019GantiPresiden disukai sebanyak 60,5 persen. Hal ini berarti meningkat sebesar 9,7 persen dari sebelumnya 50,8 persen pada bulan Mei 2018.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Partai Gerindra, Anggawira menyatakan dengan ini menunjukkan Indonesia membutuhkan pemimpin baru.

Juru Bicara Tim Pemenangan Partai Gerindra, AnggawiraCaption

“Tren #2019gantipresiden yang terus meningkat melebihi 50 persen ini, membuktikan anggapan bahwa tidak ada lagi presiden untuk periode mendatang selain Jokowi adalah tidak benar. Indonesi butuh pemimpin baru. Jokowi cukup satu periode saja,” kata Anggawira kepada awak media di Jakarta, Senin (16/7).

Merujuk survei LSI itu pun, Anggawira mencatat elektabilitas Jokowi juga dibawah 50 persen.

“Dengan elektabilitas dibawah 50 persen semakin memperkuat Jokowi cukup satu periode saja. Karena untuk seorang incumbent perlu elektabilitas di atas 50 persen untuk melanjutkan 2 periode. Ini tanda-tanda Jokowi akan kalah,” kata Anggawira.

Survei LSI juga menyebutkan pemilih loyal Jokowi hanya 32 persen. Sedangkan pemilih loyal yang akan memilih selain Jokowi sudah mencapai 30,5 persen. Survei LSI ini diberikan kepada 1.200 responden. Sementara medote yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Tagar #2019GantiPresiden

Anggawira mengatakan pula hastag #2019gantipresiden semakin disukai karena masyarakat Indonesia menginginkan perubahan kondisi ekonomi.

“Indonesia saat ini dihadapkan pada persoalan sulitnya mencari pekerjaan, sementara tenaga kerja asing dipersilahkan masuk. Harga-harga kebutuhan pokok juga kian meroket,” kata Anggawira. (*)

#Calon Presiden 2019 ##2019GantiPresiden #Partai Gerindra
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan