Merahputih.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari lebih 1.600 pasien Omicron yang terdata di Indonesia, hanya 20 orang yang butuh bantuan oksigen. Lalu baru dua orang yang meninggal.
"Ini masih jauh dan sangat rendah dibandingkan Delta," bebernya dalam Konferensi Pers terkait dengan PPKM, Senin (24/1).
Baca Juga:
Kasus Omicron Indonesia Paling Banyak 'Diimpor' dari Arab Saudi
Budi juga menambahkan peningkatan kasus Omicron di Indonesia sudah sesuai prediksi dan antisipasi pemerintah.
Saat ini juga terlihat kasus perawatan di rumah sakit dan angka kematian cenderung kecil. Namun ia meminta masyarakat tetap waspada.
"Paling banyak Omicron akan terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek. Dalam dua pekan ke depan kami akan mempercepat booster di sana," tambahnya.
Baca Juga:
Kasus Omicron di DKI Merangkak Naik, Ganjil Genap Diminta Ditiadakan
Sementara, untuk kenaikan kasus Omicron di seluruh dunia terpantau tinggi. Bahkan melebihi kenaikan kasus pada varian Delta.
"Tetapi baiknya adalah turunnya juga cepat dan hospitalisasi rendah," lanjutnya.
Upaya mengendalikan kasus Omicron, menurut Budi Gunadi Sadikin, adalah memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan. Masyarakat juga tidak perlu panik.
"Kita tidak perlu panik, tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang lagi penularannya tinggi. Tapi tidak perlu panik karena memang hospitalisasi rendah," ujarnya.
Baca Juga:
Pemkot Cirebon Siapkan Strategi Hadapi Penyebaran Omicron
Selanjutnya, memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dijalankan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan. (Knu)