MerahPutih.com - Tim Densus 88 menembak mati dua terduga teroris kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1). Keduanya yakni MRS alias MR alias Ri (46) dan SA alias Aj alias AZ (23).
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono menerangkan, keduanya pada 2016 silam pernah mencoba ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.
Baca Juga
Melawan Saat Ditangkap, Dua Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88
“Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah. Namun, dapat dibatalkan di Bandara Soetta,” kata Argo dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (6/1).
Ia menjelaskan keduanya terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Zolo Philipina.
“Mulai bulan Oktober 2020 kelompok Vila Mutiara secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad),” ucapnya.

Kedua terduga teroris itu juga diduga mengadakan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho. Selaij itu, mereka tercatat pernah terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo Filipina
"Mengikuti pelatihan menembak dan naik gunung pada 2020, menjadi fasilitator pelarian Andi Baso, pelaku teror bom Gereja Oukumene Samarinda pada 2017," kata Argo.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap kelompok teroris di daerah Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1).
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menerangkan mereka yang tergabung kelompok teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap di Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan
Kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Villa Mutiara merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jamaah lainnya.
Mereka menyatakan baiat kepada kilafah atau ISIS pada tahun 2015 di ponpes Aridho Pimpinan Ustad Basri yang meninggal saat jalani penahanan. (Knu)
Baca Juga
Ratusan Anggota FPI Diduga Tersandung Pelanggaran Hukum, Salah Satunya Terorisme